Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan hasil pertemuan "2nd Stakeholder Consultation Meeting" di Bali yang berlangsung 12-13 Oktober 2023 menyepakati keadilan air atau water justice untuk dibahas dalam pertemuan puncak World Water Forum Ke-10 pada Mei 2024.
"Hal paling bisa disepakati terutama mengenai Spirit Bandung tahun 1955 terkait kerja sama negara-negara selatan dengan negara-negara utara, karena kita menuju keadilan air atau water justice," ujar Basuki di Jakarta, Minggu.
Basuki mengatakan hal ini dikarenakan World Water Forum Ke-10 membahas tema secara teknik, regional, dan politik, yang mana politik karena menjadi pusat kekuatan dari water management, financing, dan regulation.
"Terkait 2nd Stakeholder Consultation Meeting menuju World Water Forum ke-10, saya kira sudah mengerucut semua tema baik itu technical, regional, dan political sudah bisa dirumuskan semua tema-temanya yang dihadiri lebih dari 1.000 orang dan juga 73 negara. Pertemuan ini merumuskan isu yang dibahas untuk pertemuan puncak di World Water Forum Ke-10 pada Mei 2024," katanya.
Baca juga: Pertemuan konsultasi WWF di Bali rangkum upaya kelola air yang adil
Selain itu, Basuki mengatakan bahwa World Water Forum pada Mei 2024 di Bali juga menggelar sesi tersendiri mengenai manajemen sumber daya air atau water management di negara kepulauan.
"Kita juga ingin, di mana kemarin ada pertemuan Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023, sehingga kita membuat sesi sendiri untuk manajemen sumber daya air atau water management di negara kepulauan seperti halnya di Indonesia yang mana antara satu daerah kepulauan dengan daerah lain berbeda sekali water management-nya," kata Basuki.
Dia juga mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur sumber daya air harus terus dibangun dan ditingkatkan di Indonesia, selain telah menyelesaikan pembangunan 61 bendungan, dalam rangka menghadapi serta beradaptasi dengan perubahan iklim global.
Diketahui, World Water Forum merupakan forum bidang air terbesar yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, parlemen, pakar/akademisi, asosiasi profesi, organisasi internasional, hingga lembaga swadaya masyarakat. Forum sendiri terdiri dari tiga pilar, yakni proses teknik, regional, dan politik.
Tujuan dari World Water Forum Ke-10 di Bali salah satunya adalah untuk meyakinkan para pengambil keputusan, tidak hanya presiden dan para menteri tetapi juga gubernur, wali kota, dan bupati untuk berkomitmen dalam pengelolaan air.
Baca juga: Forum Air Dunia di Bali sepakat jadi wadah ketahanan air