Denpasar (Antara Bali) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Denpasar akan membangun kanal di Sungai Ayung dalam upaya mengantisipasi sumber air baku ketika terjadi banjir bandang.
"Perencanaan pembangunan kanal di sungai tersebut, termasuk biayanya sudah diajukan ke pemrintah pusat sehingga bisa dianggarkan melalui APBN," kata Direktur Utama PDAM Kota Denpasar Ida Bagus Gede Arsana di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan membangun kanal tersebut dalam upaya mengarahkan sumber air baku ke instalasi pengolahan air (IPA). Sehingga dengan kanal itu, air baku menuju arah ke IPA bisa disaring dari masuknya potongan kayu yang dibawa arus sungai.
"Untuk membangun kanal direncanakan sejak tahun 2015, karena tujuannya agar tidak terganggu air baku masuk ke jaringan IPA oleh benda-benda lain, seperti potongan kayu maupun pasir," ujarnya.
Arsana menjelaskan biaya yang diperlukan dalam membangun kanal PDAM Kota Denpasar diperkirakan menelan dana sebesar Rp8 miliar yang dibebankan kepada pemerintah pusat melalui dana anggaran APBN.
"Kami berharap untuk pembiayaan pembangunan tersebut secepatnya disetujui, mengingat kebutuhan air di perkotaan setiap tahunnya terus meningkat. Bila di pengolahan air mengalami gangguan seperti sekarang ini, maka distribusi air bersihpun ke pelanggan tidak mampu maksimal," ujar Arsana yang didampingi Direktur Teknis Putu Yasa.
Menurut dia, dalam pembangunan kanal juga dilengkapi pendeteksi kekeruhan air untuk dapat diolah, termasuk juga menyaring benda-benda, seperti potongan kayu yang dibawa arus saat Sungai Ayung mengalami bandang.
"Membangun kanal sangat penting kegunaannya, jika air besar dan bercampur lumpur melebihi ambang batas pengolahan, maka bisa disetop dihulu kanal tersebut," katanya. (WDY)