Badung (Antara Bali) - Tiga bangunan suci yang disebut "pelinggih" di Pura Puseh Desa Adat Tegal, Desa (administrasi) Darmasaba, Kabupaten Badung, Bali, roboh akibat cuaca buruk berupa guyuran hujan lebat disertai tiupan angin kencang.
"Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, namun mengakibatkan kerugian materiil mencapai
Rp1,5 miliar," kata Klian/ketua Desa Adat Tegal, Made Lepur saat ditemui di Pura Puseh, Desa Adat Tegal, Kabupaten Badung, Rabu.
Menurut dia, memang bangunan pura itu sudah berumur sekitar 60 tahun lebih dan belum pernah direnovasi sejak awal sehingga kekuatannya berkurang dan mudah roboh, di samping model bangunannya masih menggunakan struktur tanah lama.
Dengan demikian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Badung untuk menyampaikan kondisi di lapangan dan segera bisa ditindaklanjuti.
Sebelumnya pihaknya sudah mendapat bantuan namun diperuntukkan bagi merovasi pembatas pura dengan demikian akan dikoordinasikan bantuan tersebut agar bisa digunakan untuk membantu rehabilitasi bangunan roboh akibat bencana tersebut.
Sementara itu, Kapolsek Abiansemal kompol Nyoman Wica mengatakan bahwa robohnya bangunan pura tersebut murni akibat cuca buruk.
"Ini murni akibat bencana, tidak ada sabotase," ujarnya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menyikapi masalah tersebut sehingga bisa ditangani secepatnya.
Menurut dia, akibat cuaca buruk yang melanda Pulau Dewata dalam beberapa hari telah mengakibatkan sejumlah bencana di wilayah hukum Kecamatan Abiansemal seperti pohon tumbang, bangunan pura roboh dan bencana lainnya.
Pihaknya berharap kepada warga untuk tetap berhati-hati jika melakukan bepergian agar terhindar dari bencana tersebut. (WDY)