Jakarta (Antara Bali) - Penyadapan dengan teknik-teknik tertentu mungkin saja dilakukan untuk mencuri informasi dari ponsel seseorang.
“Itu bisa menggunakan trojan, exploit atau backdoor untuk melakukan pencurian informasi di handphone,†kata pakar keamanan siber Pratama Persadha melalui pesan singkat kepada ANTARA News.
Selain yang telah disebutkan di atas, mungkin juga ponsel disusupi spyware, perangkat lunak untuk memata-matai, sehingga semua yang ada di ponsel bisa dikontrol dari luar, seperti chat, telepon, SMS, e-mail dan daftar kontak.
Tetapi, menurut Pratama, sulit sekali menyadap on the air, terutama untuk aplikasi pesan karena sudah menggunakan enkripsi.
Bila ponsel mengalami gejala berikut, waspada perangkat disusupi spyware.
1. Ponsel hangat saat tidak digunakan
Bila demikian, ada aplikasi yang bekerja keras di background, kemungkinan berupa virus atau spyware.
2. Kuota internet cepat habis
Pemakaian internet di luar kebiasaan karena mungkin ada pengiriman data dengan kapasitas besar dari ponsel.
3. Lambat
Ponsel terasa lambat saat menjalankan aplikasi atau melakukan aktivitas lain, seperti mengetik.
4. Re-start
Ponsel terkadang re-start sendiri.
Agar ponsel tidak disusupi virus atau spyware, perhatikan hal-hal ini saat memakai ponsel
1. Pasang antivirus
Menurut Pratama, banyak antivirus dan antispyware bagus yang dapat diunduh secara cuma-cuma. Bila sudah terpasang, jangan lupa memindai ponsel secara rutin dan memperbarui (update) aplikasi tersebut.
Bila mengalami gejala yang disebut di atas, dapat juga memindai secara online atau menggunakan komputer
2. Aplikasi resmi
Sebaiknya mengunduh aplikasi untuk ponsel dari toko resmi seperti App Store dan Play Store. Jangan sembarangan mengunduh aplikasi terutama dari pihak ketiga yang tidak ada di store.
3. Wi-Fi publik
Berhati-hati ketika menggunakan wi-fi di tempat umum. Jangan sembarangan menyambungkan ponsel ke wi-fi dengan alasan gratis bila tidak yakin dengan penyedia.
4. Akses situs
Berhati-hati ketika membuka situs dengan tampilan yang kuran meyakinkan, misalnya situs pornografi, crack aplikasi karena berpotensi disusupi malware. (WDY)
Penerjemah: Natisha Andarningtyas