Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menggandeng "banjar" atau dusun di daerah setempat untuk menggelar kas keliling sekaligus sosialisasi uang Negara Kesatuan Republik Indonesia emisi tahun 2016.
Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Manajemen Interen, Komunikasi dan Layanan Publik BI Bali Zulfan Nukman di Denpasar, Senin, menjelaskan salah satu banjar yang diajak kerja sama adalah di Desa Adat Kuta.
"Baru-baru ini kami gelar di Desa Adat Kuta karena merupakan daerah tujuan wisata," katanya.
Ia mengapresiasi desa setempat yang mengakomodir bank sentral itu dan memberikan ruang untuk melakukan kas keliling menyasar wisatawan asing dan domestik yang tengah berlibur.
"Ini strategi kami. Mereka bisa menukar uang baru sekaligus sosialisasi uang NKRI," imbuhnya.
Dia mengharapkan dengan sosialisasi uang baru itu wisatawan mancanegara juga memahami uang Indonesia serta menggunakannya sebagai pembayaran yang sah dalam setiap transaksi di dalam negeri.
Pelaku usaha di kawasan wisata juga diminta menerapkan kewajiban menggunakan rupiah termasuk pencantuman harga untuk menunjukkan kedaulatan negara.
Beberapa kegiatan juga disasar BI untuk turut ambil bagian dalam sosialisasi uang keluaran terbaru tersebut seperti di Denpasar Festival menyambut tahun baru.
Adanya kas keliling penukaran baru juga diharapkan mewujudkan "clean money policy" atau uang bersih apalagi Bali merupakan daerah tujuan wisata dunia.
Zulfan menambahkan bahwa pihaknya telah mengedarkan uang baru di Bali mencapai sekitar Rp50 miliar sejak uang itu diluncurkan 19 Desember 2016.
Selain melalui penukaran di kas keliling, uang baru itu juga diedarkan melalui kas titipan di Singaraja untuk distribusi perbankan di Bali Utara. (WDY)