Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyasar komunitas dan pedagang pasar tradisional untuk mengintensifkan sosialisasi uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) emisi tahun 2016.
"Kami sasar komunitas dan asosiasi termasuk sosialisasi ciri keaslian uang rupiah," kata Kepala Divisi Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi BI Bali Zulfan Nukman di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, dengan menyasar komunitas dan asosiasi seperti asosiasi pengusaha muda tersebut sosialisasi uang terbaru tersebut akan lebih fokus dan tepat sasaran.
Bank sentral tersebut juga giat menggelar kas keliling ke sejumlah tempat salah satunya menyasar pasar tradisional sekaligus mengedukasi masyarakat tentang uang baru dan keaslian uang rupiah.
Baru-baru ini BI menggelar kas keliling di Pasar Sanglah Denpasar dengan membuka pelayanan penukaran uang lama ke uang NKRI yang dihiasi 12 pahlawan di 11 uang edisi 2016 itu.
Sosialisasi itu juga diharapkan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait isu yang memuat berita tidak benar terkait penerbitan uang baru itu di antaranya lambang terlarang palu arit.
Sehingga masyarakat diharapkan memahami bahwa gambar tersebut merupakan logo BI dengan teknik cetak pengaman rectroverso yang bisa dilihat dari beberapa sisi logo Bank Indonesia.
Selain itu adanya sosialiasi tersebut juga menggalakkan masyarakat menggunakan mata uang rupiah sebagai bagian dari kebanggan dan kedaulatan RI.
Untuk itu masyarakat diminta untuk menjaga kualitas uang kertas tersebut dan tidak mencoret-coret uang Rupiah. (WDY)