London (Antara Bali) - Pengapalan perdana ekspor kayu Indonesia
berlisensi Forest Law Enforcement Governance and Trade (FLEGT) ke Belgia
tiba di pelabuhan Antwerpen menyusul pengapalan yang terlebih dahulu
tiba di Tillburry dan Liverpool, Inggris yang menjadi momen penting bagi
Indonesia.
Untuk merayakan momentum bersejarah ini, KBRI Brussel, bekerja
sama dengan importir kayu Belgia, Altripan N.V dan Fepco N.V, mengelar
resepsi bertajuk, Celebrating Indonesia's FLEGT Timber Export to the
European Union, di Antwerpen, demikian Sekretaris Pertama KBRI Brusel
Ance Maylany kepada Antara London, Kamis.
Acara resepsi selain dihadiri Menteri Lingkungan Hidup, Energi,
dan Pembangunan Berkelanjutan Pemerintah Federal Belgia, Marie-Christine
Marghem dan Dirjen Lingkungan Hidup Komisi Eropa, Daniel Calleja
Crespo, juga hadir importir kayu Belgia, Belanda, Austria, dan Jerman,
wakil asosiasi kayu di Uni Eropa (UE), korps diplomatik UE dan ASEAN,
otoritas setempat, wakil LSM kayu, dan wakil institusi UE terkait.
Dalam sambutannya, Menteri Marghem secara khusus menyampaikan
selamat kepada Indonesia atas capaiannya menjadi negara pertama dunia
yang mendapatkan lisensi FLEGT. Lebih jauh Menteri Marghem mengharapkan
agar langkah Indonesia ini dapat diikuti oleh negara-negara lainnya
untuk bersama mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan.
Hal senada dengan Menteri Marghem, Dirjen Daniel Calleja juga
mengucapkan selamat atas prestasi Indonesia dan mengharapkan agar
negara-negara lain dapat mengikuti langkah Indonesia.
Dengan diberlakukannya kayu hijau' berlisensi FLEGT, Dubes RI
untuk Belgia, Yuri Thamrin sangat optimistis Indonesia dapat kembali
merebut kembali pasar kayu UE yang pernah meredup menyusul isu
deforestasi dan pembabakan liar.
Lebih jauh, Dubes Yuri mengharapkan agar skema FLEGT dapat menjadi
model bagi peningkatan penetrasi produk komoditas Indonesia lainnya
seperti palm oil ke UE.
Sejak diberlakukannya Sistem
Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) pada tahun 2013, ekspor kayu
Indonesia semakin meningkat dari USD 10.4 miliar (2013) menjadi USD 10.6
miliar pada tahun 2016. Dengan diberlakukannya lisensi FLEGT bagi kayu
asal Indonesia ke UE, diharapkan ekspor kayu Indonesia ke UE akan
meningkat hingga 20 persen pada akhir tahun 2017.(WDY)
Indonesia Optimistis Rebut Pasar Kayu Uni Eropa
Jumat, 20 Januari 2017 8:42 WIB