Bandung (Antara Bali) - Menggunakan semir ban guna menambah keindahan
roda mobil ternyata bisa membuat dinding ban cepat retak, kehilangan
elastisitas dan mengeras jika digunakan terus-menerus dalam jangka waktu
tertentu, kendati penggunaan semir ban tidak mempengaruhi performa
kendaraan.
Refil Hidayat selaku Performance Development Plan
Segment Manager PT Michelin Indonesia mengatakan keretakan pada dinding
ban tersebut disebabkan bahan kimia tertentu yang terkandung dalam semir
yang kerap dioleskan ke sisi luar ban.
"Secara performa tidak
ada masalah, karena semir bukan di tapak tapi di dinding (ban). Tapi
keawetan karet di dinding ban bisa berpengaruh jika kualitas bahan kimia
semir ban tidak sesuai dengan karet ban," kata Refil Hidayat di
sela-sela pengujian ban Michelin Pilot Sport 4 di Bandung, Sabtu.
Refil
Hidayat mengatakan, jika semir tersebut digunakan secara terus-menerus
maka akan membuat dinding ban menjadi retak dan menurunkan kualitas ban.
"Akibatnya
dia akan keras atau getas dan retak kalau terus-terusan digunakan. Jika
bahan kimianya tidak cocok dengan karakter karet, juga ada penurunan
kualitas pada rubbernya," jelas dia.
Untuk itu, ia mengingatkan
pengguna kendaraan agar memperhatikan jenis dan kualitas semir ban yang
digunakan. Menurut Refil, semakin berkualitas maka akan mengurangi
dampak retak yang bisa terjadi pada ban.
"Intinya tergantung
kualitas semir bannya, bahan kimia yang ada di dalamnya dan komponen ban
itu sendiri," kata dia. "Kalau kualitas semir ban bagus, tidak ada
masalah, jadi tergantung kualitas semirnya cocok apa enggak sama
bannya." (WDY)
Salah Menggunakan Semir Bisa Bikin Ban Cepat Retak
Sabtu, 14 Januari 2017 21:54 WIB