Semarang (Antara Bali) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
menginstruksikan kepada semua aparat di kementerian untuk meneliti semua
prosedur operasi standar (SOP) penerbangan agar dilakukan dengan
konsisten dan tegas terkait ditemukannya kembali pilot pengguna zat
terlarang.
"Saya melihat ada yang ingin menyepelekan regulasi dan kalau memang
tidak mau bekerja dengan baik maka kita libas saja," kata Menhub Budi
kepada pers di Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
Menhub berada di Semarang untuk meninjau pembangunan proyek Bandara
Internasional Ahmad Yani dan meresmikan Gedung Serbaguna Politeknik Ilmu
Pelayaran (PIP) Semarang.
Menhub mengakui aviasi di Indonesia saat ini dalam suasana prihatin
dan ada kejadian yang tidak patut, terkait ditemukannya sejumlah pilot
yang diindikasikan menyalahgunakan zat terlarang.
Padahal, katanya, dunia aviasi sangat ketat dan membutuhkan
disiplin yang harus diikuti disamping sudah ada regulasi yang mengatur.
Budi mengatakan jika dilihat dari regulasi yang sudah ada, maka
setiap tindakan dan kegiatan penerbangan sudah ada regulasi yang
melekat.
"Tapi tampaknya ada pihak yang menyepelekan regulasi dan pihak seperti ini yang harus dilibas," katanya.
Kemenhub, katanya, akan terus melakukan penegakan hukum terhadap
semua pihak yang ketahuan melakukan pelanggaran agar tidak membahayakan
keselamatan penumpang dan masyarakat.
Dikatakan, Kemenhub bukan berarti reaktif tapi akan terus tegas dan
lugas dalam menegakan peraturan agar penerbangan di Indonesia bisa
selalu mengedepankan keselamatan.
Dua pilot perusahaan penerbangan Susi Air berinisial BH dan DE saat
ini menjalani pemeriksaan di Laboratorium Badan Narkotika Nasional
(BNN), Cawang, Jakarta Timur.
Dua pilot Susi Air tersebut adalah
berkewarganegaraan asing yang dibawa dari Cilacap, Jawa Tengah ke BNN
oleh Kepala BNN Kabupaten Cilacap Edy Santosa dan Manajemen Susi Air.
BH dan DE, diterbangkan dari Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, menuju
Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu sore dengan menggunakan
penerbangan khusus Susi Air.
Sebanyak 44 orang yang terdiri atas pilot, kopilot, pramugari, siswa
sekolah penerbangan, dan pekerja lainnya menjalani pemeriksaan urine
yang digelar BNN Kabupaten Cilacap di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap,
Rabu pagi.
Dari hasil pemeriksaan urine tersebut, dua pilot Susi Air, yakni BH
dan DE diketahui positif morfin. Akan tetapi, saat ditanya petugas, BH
mengaku tidak mengonsumsi obat apapun dalam satu pekan terakhir. (WDY)
Menhub: Libas Penerbangan yang Sepelekan Regulasi
Kamis, 12 Januari 2017 12:48 WIB