Denpasar (Antara Bali) - Subsektor perikanan di Bali dalam membentuk nilai tukar petani (NTP) perannya sebesar 102,22 persen pada bulan Agustus 2016, menurun 0,94 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 103,18 persen.

"Kemerosotan tersebut akibat indeks harga yang diterima petani (lt) mengalami penurunan sebesar 0,63 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (lb) naik sebesar 0,31 persen. Merosotnya indeks harga yang diterima petani dipicu oleh turunnya harga-harga pada kelompok perikanan tangkap sebesar 0,70 persen.

Sedangkan kelompok budidaya perikanan tercatat turun sebesar 0,51 persen. Secara umum beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain cumi-cumi, rumput laut, tongkol, cakalang, ikan mas dan lele.

Adi Nugroho menambahkan, sementara kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani didorong oleh meningkatnya nilai indeks konsumsi rumah tangga sebesar sebesar 0,52 persen, sementara biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) menurun 0,22 persen.

Ekspor ikan dan udang dari Bali selama bulan Juli 2016 mencapai 8,01 juta dolar AS merosot 25,18 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 10,71 juta dolar AS.

Sementara jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat 32,67 persen, karena pengapalan ikan dan udang pada bulan Juli 2015 hanya menghasilkan 6,04 juta dolar AS.

Ekspor ikan dan udang tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 28,46 persen dari total nilai ekspor Bali yang mencapai 28,15 juta dolar AS selama bulan Juli 2016, merosot 41,40 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 48,05 juta dolar AS.

Adi Nugroho menambahkan, subsektor perikanan merupakan salah satu dari lima subsektor yang menentukan pembentukan NTP Bali yang terdiri atas dua subsektor mengalami kenaikan dan tiga subsektor mengalami penurunan.

Ketiga subsektor yang mengalami penurunan selain subsektor perikanan juga subsektor hortikultura 0,82 persen dan tanaman perkebunan rakyat 1,53 persen.

Sedangkan dua subsektor yang mengalami kenaikan meliputi subsektor peternakan dan subsektor tanaman pangan sebesar 0,66 persen, ujar Adi Nugroho. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016