Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali hingga saat ini masih menunggu kelanjutan pembagian tiga "kartu sakti" dari pemerintah pusat untuk masyarakat di Pulau Dewata.
"Katanya di pusat sampai saat ini masih mengadakan verifikasi data. Ada orang Pusdiklat Kemensos datang ke Provinsi Bali juga saya tanyakan tentang itu," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali I Nyoman Wenten, di Denpasar, Kamis.
Namun, ujar dia, lagi-lagi disebutkan bahwa untuk pembagian tiga "kartu sakti" yakni Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera masih menunggu hasil verifikasi data penerimanya.
Sebelumnya, 10.951 RTS (rumah tangga sasaran) di Kabupaten Jembrana, Bali, pada masa awal pemerintahan Presiden Joko Widodo telah menerima Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Dari jumlah itu, sebanyak 10.366 RTS menerima melalui sistem layanan keuangan digital, dan 585 RTS melalui kantor pos.
"Namun terkait kelanjutannya, kartu itu belum bisa dicetak karena datanya memang perlu di-update," ucapnya.
Wenten menambahkan, terkait dengan calon penerima Kartu Keluarga Sejahtera untuk periode berikutnya, pihaknya meminta tambahan kuota sebanyak 40 ribu.
"Itu untuk persiapan, siapa tahu nanti warga miskin di daerah kita bertambah dari selama ini 4,75 persen. Kami sudah mengirimkan datanya karena dulu dalam penerima bantuan iur (PBI) itu tidak masuk data anak-anak di panti asuhan, penghuni panti jompo dan termasuk eks narapidana. Itu yang masih diverifikasi," katanya.
Tetapi, terkait dengan kepastian sampai kapan selesai waktu verifikasi datanya, Wenten mengatakan tidak tahu dan masih dalam proses menunggu.
Sebelumnya Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta jajarannya untuk menanyakan kelanjutan ketiga "kartu sakti" itu. Menurut dia, jika sudah jelas Bali akan mendapatkan Kartu Indonesia Pintar dengan jumlahnya yang pasti, maka program kartu beasiswa miskin dari Pemprov Bali bisa dikurangi.
"Coba ditanya masing-masing (kartu) itu bagaimana. Saya juga belum bisa tanya karena belum pernah dipanggil Presiden. Tolong ditanya apakabarnya," ujar Pastika di sela-sela memimpin Rapat Evaluasi Program Pembangunan Triwulan II Tahun 2015 pada Kamis (12/8). (APP)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Katanya di pusat sampai saat ini masih mengadakan verifikasi data. Ada orang Pusdiklat Kemensos datang ke Provinsi Bali juga saya tanyakan tentang itu," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali I Nyoman Wenten, di Denpasar, Kamis.
Namun, ujar dia, lagi-lagi disebutkan bahwa untuk pembagian tiga "kartu sakti" yakni Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera masih menunggu hasil verifikasi data penerimanya.
Sebelumnya, 10.951 RTS (rumah tangga sasaran) di Kabupaten Jembrana, Bali, pada masa awal pemerintahan Presiden Joko Widodo telah menerima Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Dari jumlah itu, sebanyak 10.366 RTS menerima melalui sistem layanan keuangan digital, dan 585 RTS melalui kantor pos.
"Namun terkait kelanjutannya, kartu itu belum bisa dicetak karena datanya memang perlu di-update," ucapnya.
Wenten menambahkan, terkait dengan calon penerima Kartu Keluarga Sejahtera untuk periode berikutnya, pihaknya meminta tambahan kuota sebanyak 40 ribu.
"Itu untuk persiapan, siapa tahu nanti warga miskin di daerah kita bertambah dari selama ini 4,75 persen. Kami sudah mengirimkan datanya karena dulu dalam penerima bantuan iur (PBI) itu tidak masuk data anak-anak di panti asuhan, penghuni panti jompo dan termasuk eks narapidana. Itu yang masih diverifikasi," katanya.
Tetapi, terkait dengan kepastian sampai kapan selesai waktu verifikasi datanya, Wenten mengatakan tidak tahu dan masih dalam proses menunggu.
Sebelumnya Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta jajarannya untuk menanyakan kelanjutan ketiga "kartu sakti" itu. Menurut dia, jika sudah jelas Bali akan mendapatkan Kartu Indonesia Pintar dengan jumlahnya yang pasti, maka program kartu beasiswa miskin dari Pemprov Bali bisa dikurangi.
"Coba ditanya masing-masing (kartu) itu bagaimana. Saya juga belum bisa tanya karena belum pernah dipanggil Presiden. Tolong ditanya apakabarnya," ujar Pastika di sela-sela memimpin Rapat Evaluasi Program Pembangunan Triwulan II Tahun 2015 pada Kamis (12/8). (APP)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015