Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali melalui Badan Perpustakaan dan Arsip, pada tahun ini kembali akan memberikan penghargaan "Widya Pataka" kepada penulis tentang Bali.

Kasubid Deposit Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali I Gusti Ngurah Wiryanata MSi di Denpasar, Kamis mengatakan yang dimaksud dengan buku Bali adalah semua jenis buku, seperti sastra, bahasa, agama, tradisi, seni, sejarah, pertanian, dan kebudayaan umum.

"Untuk pelaksanaan tahun 2014 lebih ditekankan kepada buku-buku yang akan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat seperti buku kajian atau hasil penelitian, humaniora, sastra dan lainnya," katanya.

Ia mengatakan penghargaan "Widya Pataka" pertama kali diberikan pada tahun 2006. Pada saat itu telah diberikan penghargaan kepada enam orang penulis atau pengarang Bali. Berturut-turut, tahun 2007 diberikan kepada 14 orang pengarang Bali.

Sedangkan tahun 2008, untuk ketiga kalinya, penghargaan "Widya Pataka" diberikan kepada 10 orang penulis atau pengarang Bali.

Ngurah Wiryanata yang juga penggagas kegiatan ini mengatakan, sambutan masyarakat terhadap buku-buku terbitan program "Widya Pataka" ini cukup bagus. Buku-bukunya yang telah terpajang di berbagai toko buku, baik di Bali maupun luar Bali, cukup laku di pasaran.

"Penerbitan buku-buku tersebut telah mengalami cetak ulang. Bahkan salah satu buku terbitan program `Widya Pataka` meraih penghargaan tingkat nasional `Khatulistiwa Literary Award` dengan hadiah uang tunai seratus juta rupiah. Begitu juga sambutan dari pengarang atau penulis Bali, mereka sangat berharap kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun," ucapnya.

Dikatakan pada tahun 2014 kembali memberikan kepada enam orang penulis atau pengarang Bali. Panitia dan dewan juri/tim seleksi telah bekerja sejak akhir tahun 2013 untuk menelusuri dan menetapkan naskah dari beberapa pengarang yang berhak mendapatkan penghargaan atau bantuan biaya cetak.

Kriteria penilaian ada lima poin, yaitu kualitas buku, konsistensi, produktivitas, komitmen penulisnya, dan manfaat karyanya untuk masyarakat luas. "Widya Pataka" rencananya akan diberikan setiap tahun sehingga setiap pengarang atau penulis memperoleh kesempatan yang sama dan diharapkan dapat merangsang para penulis untuk terus berkreativitas menulis dan secara tidak langsung akan menumbuhkan iklim yang sehat terhadap pertumbuhan industri penerbitan buku di Bali.

Menurut Ngurah Wiryanata yang juga menjadi calon Bendesa (Ketua) Desa Pakraman Nongan, Kabupaten Karangasem itu, "Widya Pataka 2014" direncanakan diserahkan akhir November 2014.

Selain memberikan penghargaan "Widya Pataka" kepada penulis, Badan Perpustakaan dan Arsip juga akan mengadakan peluncuran, bedah buku dan apresiasi dari buku-buku yang diterbitkan.

"Kegiatan ini dimaksudkan untuk memotivasi dunia penulisan dan penerbitan buku di Bali. Panitia akan mengundang para pakar dan pencinta seni, budaya, penerbit, seniman, pengarang, wartawan, dosen, guru, mahasiswa, siswa dan masyarakat umum untuk menghadiri kegiatan tersebut," ucap mantan pengurus DPD Peradah Bali.

Selama ini, kata dia, penghargaan terhadap karya cipta sastrawan Bali diberikan oleh lembaga lain, seperti Yayasan Kebudayaan Rancage Bandung, sejak lebih sepuluh tahun terakhir menganugrahi buku terbaik dan tokoh setia dalam dunia pembinaan bahasa dan sastra Bali modern.

"Kami dari Badan Perpustakaan dan Arsip merasa gembira atas produktivitas cendekiawan Bali dalam menulis buku-buku kebudayaan Bali. Diharapkan mendapat sambutan baik dari masyarakat. Banyak penulis Bali yang penuh semangat menulis, mencetak dengan biaya sendiri, mengirimkan ke toko buku, atau mengedarkan sendiri karya-karyanya tanpa pamrih. Dari segi mutu dan manfaat, buku-buku mereka banyak yang berkualitas dan digunakan masyarakat termasuk di sekolah-sekolah," katanya.(I020)







Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014