Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali meluncurkan tahapan Pilkada Serentak 2024 dengan menggencarkan sosialisasi ke pemilih.
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan mereka tahun ini menargetkan penggunaan hak suara mencapai 75 persen, namun saat survei ke sejumlah masyarakat justru belum ada yang tau kapan Pilkada Serentak berlangsung.
“Peluncuran ini supaya kita peduli bahwa Pilkada sudah dimulai, maka itu sosialisasi mulai besok kami gencarkan, karena saat kami coba tanya masyarakat tidak ada yang tau tanggal Pilkada,” kata dia di Denpasar, Minggu malam.
Lidartawan turut menyampaikan bahwa anggaran Pilkada Serentak 2024 untuk provinsi dan kabupaten/kota akan segera digunakan, dana tersebut akan dimanfaatkan untuk mengenalkan pemilihan ini ke rakyat.
Melihat survei acak ketika jajaran KPU Bali dan kabupaten/kota bertemu masyarakat dengan berbagai profesi dan ditemukan bahwa 100 persen dari mereka tidak tau kapan pemilihan gubernur, wali kota dan wakil wali kota, serta bupati dan wakil bupati, menurutnya bukan hal mudah menargetkan angka partisipasi.
Namun, Lidartawan optimistis atas target 75 persen pemilih Pilkada Serentak 2024 di Bali, angka ini naik 5 persen dari jumlah kehadiran pemilih di TPS Pilkada 2020 lalu.
Baca juga: KPU Bali: Peserta Pilkada non petahana tidak perlu mundur dari jabatan
Kepada media ia mengatakan optimisme ini lahir dari Pemilu Februari 2024 lalu, dimana KPU Bali berhasil memenuhi dua target besar mereka, yaitu nol sengketa legislatif yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi dan target pemilih 83 persen.
“Prestasi kami partisipasi pemilih Pemilu 2024 di Bali yang kami targetkan 83 persen berhasil tercapai, ini (Pilkada) tugas tidak kalah berat karena kami menargetkan dua poin yaitu partisipasi pemilih 75 persen dan tidak ada sengketa ke MK,” ujarnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menambahkan keberhasilan pada Pemilu Presiden dan Legislatif 2024 ini merupakan modal besar bagi pelaksanaan pemilihan kepala daerah.
Ia berharap Pilkada Serentak 2024 berjalan baik dengan bantuan seluruh stakeholder sesuai tupoksi masing-masing, sehingga masyarakat dapat memilih dengan nyaman dan terlahir pemimpin yang dapat merepresentasikan keinginan masyarakat.
“Pemilu di Bali berjalan dengan baik, ini merupakan modal kita semua, kami berharap semuanya bekerja dengan baik sesuai ketentuan sehingga seluruh tahapan bisa dilaksanakan, tidak hanya tahapan formal tapi substansinya,” ujar Sekda Bali.
Baca juga: Bali cairkan dana pengamanan pilkada sebesar Rp132 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan mereka tahun ini menargetkan penggunaan hak suara mencapai 75 persen, namun saat survei ke sejumlah masyarakat justru belum ada yang tau kapan Pilkada Serentak berlangsung.
“Peluncuran ini supaya kita peduli bahwa Pilkada sudah dimulai, maka itu sosialisasi mulai besok kami gencarkan, karena saat kami coba tanya masyarakat tidak ada yang tau tanggal Pilkada,” kata dia di Denpasar, Minggu malam.
Lidartawan turut menyampaikan bahwa anggaran Pilkada Serentak 2024 untuk provinsi dan kabupaten/kota akan segera digunakan, dana tersebut akan dimanfaatkan untuk mengenalkan pemilihan ini ke rakyat.
Melihat survei acak ketika jajaran KPU Bali dan kabupaten/kota bertemu masyarakat dengan berbagai profesi dan ditemukan bahwa 100 persen dari mereka tidak tau kapan pemilihan gubernur, wali kota dan wakil wali kota, serta bupati dan wakil bupati, menurutnya bukan hal mudah menargetkan angka partisipasi.
Namun, Lidartawan optimistis atas target 75 persen pemilih Pilkada Serentak 2024 di Bali, angka ini naik 5 persen dari jumlah kehadiran pemilih di TPS Pilkada 2020 lalu.
Baca juga: KPU Bali: Peserta Pilkada non petahana tidak perlu mundur dari jabatan
Kepada media ia mengatakan optimisme ini lahir dari Pemilu Februari 2024 lalu, dimana KPU Bali berhasil memenuhi dua target besar mereka, yaitu nol sengketa legislatif yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi dan target pemilih 83 persen.
“Prestasi kami partisipasi pemilih Pemilu 2024 di Bali yang kami targetkan 83 persen berhasil tercapai, ini (Pilkada) tugas tidak kalah berat karena kami menargetkan dua poin yaitu partisipasi pemilih 75 persen dan tidak ada sengketa ke MK,” ujarnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menambahkan keberhasilan pada Pemilu Presiden dan Legislatif 2024 ini merupakan modal besar bagi pelaksanaan pemilihan kepala daerah.
Ia berharap Pilkada Serentak 2024 berjalan baik dengan bantuan seluruh stakeholder sesuai tupoksi masing-masing, sehingga masyarakat dapat memilih dengan nyaman dan terlahir pemimpin yang dapat merepresentasikan keinginan masyarakat.
“Pemilu di Bali berjalan dengan baik, ini merupakan modal kita semua, kami berharap semuanya bekerja dengan baik sesuai ketentuan sehingga seluruh tahapan bisa dilaksanakan, tidak hanya tahapan formal tapi substansinya,” ujar Sekda Bali.
Baca juga: Bali cairkan dana pengamanan pilkada sebesar Rp132 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024