Kampus Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja Provinsi Bali mengirimkan sebanyak empat orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan untuk mengikuti program magang di Australia.
"Program internasional ini adalah program pertama di Fakultas Ilmu Pendidikan. Empat mahasiswa akan melaksanakan magang selama setengah bulan di salah satu sekolah di Melbourne," kata Rektor Undiksha Prof Dr I Wayan Lasmawan M Pd di Singaraja, Jumat.
Dia menjelaskan, mahasiswa magang internasional itu akan melakukan observasi di sekolah dan membantu guru untuk mempersiapkan pembelajaran. Selain itu, juga akan belajar tentang kurikulum dan asesmen terhadap peserta didik.
Lasmawan berpendapat bahwa program tersebut sebagai wujud dukungan untuk menjadikan Undiksha sebagai "International Reputable University in Education and Leadership" (IRUEL).
Baca juga: Undiksha Singaraja gelorakan semangat anti radikalisme di kampus
Program seperti ini diharapkan dapat terus tumbuh. Mahasiswa juga diharapkan dapat menjadi pioner dan motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk mengikuti program sama atau sejenisnya.
Rektor berharap kegiatan semacam itu dapat dijadikan kesempatan untuk meningkatkan kompetensi diri dan membangun relasi.
"Saya berharap mahasiswa ini bisa menunjukkan kualitas terbaiknya," katanya.
Ketua Gugus Kerja Sama Internasional FIP Undiksha Nice Maylani Asril dan anggota, Dewa Ayu Puteri Handayani menjelaskan, keikutsertaan mahasiswanya mengikuti program ini didukung oleh salah satu host family ( Seluruh anggota keluarga menyatakan ketertarikan dan kesediaannya untuk menerima siswa/relawan asing di rumah dan menjadi bagian dari anggota).
Baca juga: Rektor Undiksha Singaraja ingatkan netralitas ASN saat pemilu 2024
Sejak program internasional itu diluncurkan di FIP Undiksha, mendapatkan sambutan yang positif dari mahasiswa. Jumlah pendaftarnya sebanyak 20 orang dan ini di luar dugaan. Jumlah yang lolos seleksi dibatasi sebanyak empat orang.
Seleksi mendapatkan kesempatan itu sangat ketat berdasarkan dari IPK, CV, motivation later, kemampuan berbahasa Inggris, dan wawancara.
"Kami berharap setelah mereka selesai mengikuti program, ilmu itu bisa dibawa ke sini dan diaplikasikan di Indonesia," kata Dewa Ayu Puteri.
Adapun perluasan kerja sama dan peningkatan jumlah peserta program menjadi hal yang terus diupayakan oleh FIP Undiksha, baik dengan sekolah dan perguruan tinggi di Australia maupun di negara lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Program internasional ini adalah program pertama di Fakultas Ilmu Pendidikan. Empat mahasiswa akan melaksanakan magang selama setengah bulan di salah satu sekolah di Melbourne," kata Rektor Undiksha Prof Dr I Wayan Lasmawan M Pd di Singaraja, Jumat.
Dia menjelaskan, mahasiswa magang internasional itu akan melakukan observasi di sekolah dan membantu guru untuk mempersiapkan pembelajaran. Selain itu, juga akan belajar tentang kurikulum dan asesmen terhadap peserta didik.
Lasmawan berpendapat bahwa program tersebut sebagai wujud dukungan untuk menjadikan Undiksha sebagai "International Reputable University in Education and Leadership" (IRUEL).
Baca juga: Undiksha Singaraja gelorakan semangat anti radikalisme di kampus
Program seperti ini diharapkan dapat terus tumbuh. Mahasiswa juga diharapkan dapat menjadi pioner dan motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk mengikuti program sama atau sejenisnya.
Rektor berharap kegiatan semacam itu dapat dijadikan kesempatan untuk meningkatkan kompetensi diri dan membangun relasi.
"Saya berharap mahasiswa ini bisa menunjukkan kualitas terbaiknya," katanya.
Ketua Gugus Kerja Sama Internasional FIP Undiksha Nice Maylani Asril dan anggota, Dewa Ayu Puteri Handayani menjelaskan, keikutsertaan mahasiswanya mengikuti program ini didukung oleh salah satu host family ( Seluruh anggota keluarga menyatakan ketertarikan dan kesediaannya untuk menerima siswa/relawan asing di rumah dan menjadi bagian dari anggota).
Baca juga: Rektor Undiksha Singaraja ingatkan netralitas ASN saat pemilu 2024
Sejak program internasional itu diluncurkan di FIP Undiksha, mendapatkan sambutan yang positif dari mahasiswa. Jumlah pendaftarnya sebanyak 20 orang dan ini di luar dugaan. Jumlah yang lolos seleksi dibatasi sebanyak empat orang.
Seleksi mendapatkan kesempatan itu sangat ketat berdasarkan dari IPK, CV, motivation later, kemampuan berbahasa Inggris, dan wawancara.
"Kami berharap setelah mereka selesai mengikuti program, ilmu itu bisa dibawa ke sini dan diaplikasikan di Indonesia," kata Dewa Ayu Puteri.
Adapun perluasan kerja sama dan peningkatan jumlah peserta program menjadi hal yang terus diupayakan oleh FIP Undiksha, baik dengan sekolah dan perguruan tinggi di Australia maupun di negara lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023