Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja Kabupaten Buleleng Provinsi Bali menggelorakan semangat anti radikalisme pada kampus pendidikan terbesar di Pulau Dewata tersebut sebagai upaya mewujudkan sikap moderat di kalangan mahasiswa.
"Radikalisme adalah salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia. Paham ini perlu diantisipasi dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Hubungan Masyarakat dan Alumni Undiksha Prof Dr I Ketut Sudiana M Kes dalam acara sosialisasi anti radikalisme di Singaraja, Jumat.
Ia menegaskan, mencegah radikalisme bahkan terorisme perlu diawali dengan penguatan rasa toleransi di tengah keragaman Indonesia dan menyadari bahwa kita lahir di negara Indonesia yang bhineka, harus bersedia hidup berdampingan.
“Kalau ini bisa kita lakukan, maka kita bisa cegah radikalisme dan terorisme yang sangat berbahaya bagi kedaulatan bangsa dan negara kita yang sangat majemuk,” katanya.
Baca juga: Undiksha buat sistem pengaduan wujudkan transparansi pendidikan
Ia melanjutkan, perkembangan teknologi informasi yang semakin masif dapat menjadi jalan masuknya paham radikalisme pada ruang-ruang yang sangat pribadi.
Karena itu, mahasiswa sebagai pewaris pembangunan di masa mendatang maupun masyarakat perlu lebih cerdas dalam penggunaan atau akses teknologi informasi.
Melalui sosialisasi itu, Prof Sudiana juga mengajak para peserta untuk menjadi duta gerakan anti radikalisme dan mampu menyebarluaskan berbagai informasi tentang radikalisme pada lingkungan yang lebih luas.
Sementara itu, Ketua Panitia Sosialisasi, Prof Dr Desak Parmiti MS menyampaikan, sosialisasi itu dilaksanakan karena ancaman-ancaman radikalisme masih marak terjadi dan mengglobal.
Undiksha sebagai salah satu institusi pendidikan memiliki tanggung jawab untuk dapat menyosialisasikan gerakan anti radikalisme dan menggaungkan semangat anti radikalisme pada mahasiswa dan masyarakat luas.
Terlebih pada ranah mahasiswa, mereka (mahasiswa) berperan sebagai pioner bangsa diharapkan bisa menularkan kepada masyarakat luas untuk ikut serta menyukseskan program pemerintah agar tumbuh toleransi yang tinggi, terutama di Undiksha.
Sosialisasi yang digelar oleh Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) ini menghadirkan Kaur Binops Intelkam Polres Buleleng, IPDA Ketut Edi Maryusa sebagai narasumber dan diikuti oleh mahasiswa yang merupakan perwakilan dari Organisasi Kemahasiswaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Radikalisme adalah salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia. Paham ini perlu diantisipasi dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Hubungan Masyarakat dan Alumni Undiksha Prof Dr I Ketut Sudiana M Kes dalam acara sosialisasi anti radikalisme di Singaraja, Jumat.
Ia menegaskan, mencegah radikalisme bahkan terorisme perlu diawali dengan penguatan rasa toleransi di tengah keragaman Indonesia dan menyadari bahwa kita lahir di negara Indonesia yang bhineka, harus bersedia hidup berdampingan.
“Kalau ini bisa kita lakukan, maka kita bisa cegah radikalisme dan terorisme yang sangat berbahaya bagi kedaulatan bangsa dan negara kita yang sangat majemuk,” katanya.
Baca juga: Undiksha buat sistem pengaduan wujudkan transparansi pendidikan
Ia melanjutkan, perkembangan teknologi informasi yang semakin masif dapat menjadi jalan masuknya paham radikalisme pada ruang-ruang yang sangat pribadi.
Karena itu, mahasiswa sebagai pewaris pembangunan di masa mendatang maupun masyarakat perlu lebih cerdas dalam penggunaan atau akses teknologi informasi.
Melalui sosialisasi itu, Prof Sudiana juga mengajak para peserta untuk menjadi duta gerakan anti radikalisme dan mampu menyebarluaskan berbagai informasi tentang radikalisme pada lingkungan yang lebih luas.
Sementara itu, Ketua Panitia Sosialisasi, Prof Dr Desak Parmiti MS menyampaikan, sosialisasi itu dilaksanakan karena ancaman-ancaman radikalisme masih marak terjadi dan mengglobal.
Undiksha sebagai salah satu institusi pendidikan memiliki tanggung jawab untuk dapat menyosialisasikan gerakan anti radikalisme dan menggaungkan semangat anti radikalisme pada mahasiswa dan masyarakat luas.
Terlebih pada ranah mahasiswa, mereka (mahasiswa) berperan sebagai pioner bangsa diharapkan bisa menularkan kepada masyarakat luas untuk ikut serta menyukseskan program pemerintah agar tumbuh toleransi yang tinggi, terutama di Undiksha.
Sosialisasi yang digelar oleh Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) ini menghadirkan Kaur Binops Intelkam Polres Buleleng, IPDA Ketut Edi Maryusa sebagai narasumber dan diikuti oleh mahasiswa yang merupakan perwakilan dari Organisasi Kemahasiswaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023