Gede Ngurah Wididana lebih dikenal sebagai Pak Oles, lelaki yang lekat dengan produk minyaknya ini kini tak hanya memproduksi minyak dan jamu herbal untuk kesehatan. Ia juga memproduksi pupuk dan pestisida untuk kesehatan hewan, tanaman, tanah dan lingkungan, juga mengajar yoga untuk kesehatan. 

"Hidup itu untuk bekerja dan bekerja, bekerja membuat kita ada, berkembang dan bermanfaat. Bekerja itu juga adalah yoga, sarana mendekatkan diri dengan Tuhan," kata Wididana dalam keterangan tertulisnya.

Saat ini Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup, ini sedang mempraktikkan dan mengajar Yoga Bikran dan Yoga Yin. 

Menurut doktor Ilmu Agama Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar ini, gerakan Yoga Bikram dan Yoga Yin sangat penting dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Yoga ini perlu selalu dipraktikkan karena semua orang terus mengalami proses penuaan, terutama otak, ingatan menjadi cepat lupa dan kondisi tulang belakang," tuturnya

Ngurah Wididana berpandangan kalau melakukan sendiri-sendiri biasanya agak malas, tetapi menurutnya bisa dilakukan dengan mengikuti latihan yoga bersama secara rutin, sehingga secara pelan, tapi pasti tubuh yang kaku akan diperbaiki, akan menjadi makin muda dan lentur. 

Bagi yang mau berlatih bersama, Ngurah Wididana mengajak yang berminat untuk hadir setiap hari Selasa dan Kamis di yoga room, Jalan Letda Kajeng, Denpasar. 

Lebih jauh master yoga dan Instruktur Yoga Bikram mengatakan bahwa dengan gerakan Yoga Bikram dapat mengalirkan darah lebih lancar ke otak, bentuk tulang belakangan bisa stretching yakni dengan peregangan, kemudian  gerakan menghadap ke kiri dan ke kanan.

"Gerakkan ke kiri dan ke kanan itu menjadikan tulang belakang sebagai pusat syaraf, yang akhirnya ditemukan sebagai cakra. Menghidupkan cakra tidak ada cara lain kecuali dengan yoga, jadi yoga itu dapat memberikan manfaat agar cakra itu menjadi hidup, " ucapnya.

Lelaki yang belajar dari guru yoga internasional Mr. Ian Terry dari Inggris ini menjelaskan bahwa dalam tubuh manusia ada tujuh cakra, terdiri dari cakra bagian bawah, perinium namanya, cakra dikemaluan, cakra di perut, cakra di jantung, tenggorokan, cakra di dahi dan ubun-ubun.

"Pengetahuan tersebut baru diketahui 7.000 tahun yang lalu, kemudian sempat pula dilupakan, dan akhirnya dihidupkan kembali. Tujuh cakra itu sebenarnya sangat penting dari ribuan cakra yang ada di dalam tubuh, yang disebut cakra minor, cakra mayor yakni cakra utama, " tuturnya.

Menurutnya yang penting adalah menghidupkan dua dari tujuh cakra dalam tubuh itu yakni cakra di perut disebut solar pletsus, dan cakra di dahi.

"Hidupnya cakra perut, perut menjadi kuat tubuh sehat semua dan cakra di dahi itu untuk mengingat kemampuan otak bekerja, caranya dengan yoga, " ujarnya.

linktr.ee/pakolescom

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023