Denpasar (ANTARA) - Menjadi guru yoga yang aktual artinya menjadi guru yang benar-benar melatih yoga tanpa mengakibatkan cedera, bahkan bisa menyembuhkan cedera. Untuk menjadi guru yoga aktual tersebut, guru yoga harus mengetahui anatomi tubuh manusia, seperti tulang, sendi, otot, ligamen, serta organ dalam, letak, fungsi dan cara kerjanya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. Sumit Sharma dari Nirmal Yoga Wellness saat memberikan Workshop Holistic Healing Yoga 20 jam, yang berlangsung selama tiga hari, (Jumat-Satu, 19-21 Juli 2024) di Pak Oles Yoga Studio, Jalan Pendidikan, Sidakarya No.66 X Denpasar Selatan.
"Banyak kesalahan dilakukan oleh murid dan guru yoga yang hanya mengutamakan fleksibilitas atau kelenturan tubuh, dengan mengesampingkan kekokohan/kekuatan dan gerakan (movement) persendian," ujar Sumit dalam keterangan tertulisnya.
Karena kelenturan tubuh yang diutamakan, dilihat dari keindahan gerak atau pose-pose tertentu, akhirnya murid dan juga guru yoga menghasilkan efek cedera pada sendi, tulang, otot dan ligamen. Bahkan kesalahan tersebut menjadi berlanjut menghasilkan efek cedera permanen.
Di sinilah pentingnya mengetahui ilmu atau science anatomi tubuh saat beryoga atau mengajar yoga karena tujuan yoga adalah menghasilkan individu atau masyarakat yang sejahtera (wellness), bukan nyeri atau penyakit (illness). Kesalahan-kesalahan gerak atau pose yoga diperbaiki saat pelatihan Holistic Healing Yoga di Pak Oles Yoga Studio.
Pelatihan Holistic Healing Yoga tersebut diikuti 10 peserta yang dilakukan selama 20 jam, dengan mendapatkan sertifikat Yoga Teacher Training 20 jam dari YACEP (Yoga Alliance Continous Education Provider), USA, dalam modul pelatihan. Pelatihan tersebut akan dilakukan bertahap dalam 4 modul (200 jam pelatihan).
Dalam pelatihan juga dilakukan terapi penyelarasan sendi, otot dan ligamen. Peserta pelatihan yang mengalami cedera akibat salah pose dan salah gerak dalam beryoga dilakukan penyelarasannya, dan mengalami perbaikan pada sesi terapi, seperti sakit pinggang, cedera otot lengan, paha, lutut dan bahu.
Pemanasan atau warming up sebelum berlatih yoga juga sangat penting dilakukan sebelum melakukan peregangan (stretching). Berbagai teknik peregangan dilatih caranya untuk peserta pemula agar tidak cedera, dan juga kepada peserta yang sudah mengalami cedera agar cederanya tidak bertambah parah, dengan menggunakan peralatan yoga seperti bantal, balok yoga, tali yoga, tongkat dan kursi yoga.
Sementara itu, Dr. Wididana, Instruktur Yoga International yang mendampingi Dr. Sumit pada workshopYoga Teacher Training 20 jam mengatakan, bahwa pelatihan Holistic Heling Yoga sangat penting dilakukan untuk mengetahui kesalahan gerak dan memperbaiki gerakan yoga menjadi tepat dan benar, sehingga bisa diajarkan atau diperbaiki gerakannya agar tepat dan benar.
Sosok pria enerjik yang akrab disapa Pak Oles mengungkapkan, sikap tubuh dalam bekerja, gaya hidup sehari-hari yang salah, seperti duduk, berdiri, berjalan, mengangkat benda dengan cara salah juga bisa mengakibatkan cedera, misalnya cedera lengan, tulang panggul yang kurang terbuka, tulang pinggang bengkok, bahu bungkuk, panjang tulang kaki yang tidak simetris, dan lain lain.
"Dengan mengetahui Holistic Healing Yoga, anggota keluarga kita bisa disembuhkan nyeri atau sakitnya dengan melatih gerakan/pose yoga yang tepat dan benar, sehingga penyembuhan bisa dihasilkan tanpa obat/pil. Motto holistic healing yoga adalah healing without pill," tegas Pak Oles.
Sementara itu, Firnathikasari salah satu peserta yang mengikuti Workshop Holistic Healing Yoga 20 jam merasa senang mendapat sertifikat. "Akhirnya aku dapat sertifikat yang sejak lama aku impikan, karena telah lama menekuni yoga dan akhirnya bisa mengikuti workshop 20 jam," ujarnya.
Ia juga merasa beruntung karena dapat kesempatan yang sangat berguna dalam Workshop Holistic Healing Yoga di Pak Oles Yoga Sudio, karena bukan hanya diajarkan gerakan yang benar dalam yoga namun juga diajarkan cara mengatasi berbagai permasalahan dalam hidup termasuk mengatasi gangguan pikiran/stres.