Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra menginstruksikan seluruh jajarannya untuk menjadikan peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada 2022 sebagai momentum memulihkan sektor ekonomi dari dampak pandemi COVID-19.

"Ini sangat relevan menjadi motivasi untuk beranjak menuju kehidupan normal seperti sedia kala," kata dia saat memimpin upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2022 dan peringatan ke-114 Hari Kebangkitan Nasional tahun 2022 di Buleleng, Bali, Selasa (17/5).

Menurut dia, semangat pemulihan ekonomi saat ini masih sesuai dengan semangat pendirian Boedi Oetomo tahun 1908, yakni upaya kolektif memperkuat persatuan bangsa dan negara.

Baca juga: Bupati Buleleng ajak jaga kelestarian lingkungan jelang G20

Situasi COVID-19 Kabupaten Buleleng yang semakin membaik dan situasi sosial yang secara perlahan kembali normal, menjadi bukti bahwa keberanian bangkit dari pandemi sebagai besar di daerah itu.

"Ditunjukkan dengan kasus baru harian yang terus menurun.Capaian vaksinasi untuk dosis kedua di Buleleng sudah mencapai lebih dari 72 persen, dan untuk dosis ketiga mencapai lebih dari 43 persen," paparnya.

Ia menambahkan kondisi baik yang saat ini dicapai tidak boleh membuat seluruh pihak terlena, tetapi harus tetap waspada karena penanganan COVID-19 yang membaik berimplikasi pada berangsur kembalinya aktivitas masyarakat secara normal.

"Secara perlahan hal ini mendorong pemulihan perekonomian daerah," ujarnya.

Ia mengatakan semangat Hari Kebangkitan Nasional harus diimplementasikan dalam semua upaya bangkit dari dampak pandemi.

Ia mengajak seluruh jajarannya untuk mulai mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

"Harus berdiri dan kuat, kemudian berlari ke masa depan. Ini adalah masa peralihan dan pemulihan yang sangat krusial khususnya di bidang ekonomi. Kita harus bangkit bersama menuju kehidupan yang normal seperti sedia kala," kata Sutjidra.

Baca juga: KKP luncurkan program pemuliaan air di Danau Tamblingan Bali

Terkait dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, ia menekankan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar harus terus dikedepankan.

Ia memaparkan bahwa kurikulum itu mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran yang selama ini dikhawatirkan terjadi karena dampak pandemi.

"Dengan Kurikulum Merdeka, anak-anak dimungkinkan untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan memerdekakan. Anak tidak khawatir dengan tes kelulusan, karena asesmen nasional menjadi bahan refleksi guru mendorong anak belajar makin mandiri," ucapnya.

Selama dua tahun penanganan COVID-19, banyak tantangan yang harus dihadapi dalam proses pembelajaran peserta didik. Situasi yang semakin kondusif saat ini, menjadi bukti bahwa upaya-upaya berani yang dilakukan menelurkan hasil baik.

"Kita harus terus bergerak, berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan di dunia pendidikan," ucapnya.

Pewarta: IMBA Purnomo

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022