New York (Antara Bali) - Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP), Rabu (5/9), mengeluarkan laporan Global Chemicals Outlook, yang mendesak semua pemerintah dan perindustrian mengurangi risiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup dari penanganan tak bertahan lama terhadap bahan kimia di seluruh dunia.

Laporan tersebut menyoroti beban utama ekonomi, lingkungan hidup dan kesehatan karena ancaman bahan kimia, terutama di negara berkembang akibat ketergantungan yang meningkat pada produk kimia.

Di Amerika Serikat, penanganan pestisida secara buruk telah mengakibatkan kerugian sebesar 1,4 miliar dolar AS di sektor pertanian, kata laporan itu.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Direktur Pelaksana UNEP Achim Steiner mengatakan "masyarakat di seluruh dunia --terutama di negara berkembang dan yang baru muncul-- kian tergantung pada produk kimia, mulai dari pupuk sampai petrokimia dan alat elektronik serta plastik, dari pembangunan ekonomi sampai peningkatan kehidupan".

Namun, Steiner dalam siaran pers yang dikeluarkan Markas PBB menyatakan bahwa polusi dan penyakit yang berkaitan dengan penggunaan, produksi serta pembuangan bahan kimia dapat menghalangi kemajuan ke arah sasaran penting pembangunan, dengan mempengaruhi pasokan air, keamanan pangan, kesejahteraan dan produktivitas pekerja.

"Mengurangi bahaya dan meningkatkan penanganan bahan kimia ... adalah unsur penting peralihan ke Ekonomi Hijau yang rendah karbon, efisien sumber daya dan menyeluruh," kata Steiner dalam laporan Xinhua dikutip Kamis.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012