Denpasar (Antara Bali) - Sektor pariwisata masih menjadi andalah pemerintah daerah di Bali dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
"Pemerintah kabupaten/kota berlomba-lomba ingin menjadikan sektor pariwisata sebagai 'mesin uang' PAD," kata Ketua Majelis Utama Desa Pekraman (MUDP) Provinsi Bali Jro Mangku Gde Suwena Putus Upadesa di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, pendapatan sektor pariwisata dari tiga kabupaten yang meliputi Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kota Denpasar selama ini mampu menopang pendapatan asli daerah.
"Pendapatan sektor pariwisata itu didominasi dari pajak hotel dan restoran yang dipungut dari wisatawan yang menginap di hotel serta makan dan minum di restoran," ujar Gde Suwena.
Pembangunan hotel berbintang di Bali selama ini paling banyak di wilayah Kabupaten Badung yang meliputi kawasan Nusa Dua, Jimbaran, dan Kuta, menyusul kawasan Sanur, Kota Denpasar, dan perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Pemerintah kabupaten/kota berlomba-lomba ingin menjadikan sektor pariwisata sebagai 'mesin uang' PAD," kata Ketua Majelis Utama Desa Pekraman (MUDP) Provinsi Bali Jro Mangku Gde Suwena Putus Upadesa di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, pendapatan sektor pariwisata dari tiga kabupaten yang meliputi Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kota Denpasar selama ini mampu menopang pendapatan asli daerah.
"Pendapatan sektor pariwisata itu didominasi dari pajak hotel dan restoran yang dipungut dari wisatawan yang menginap di hotel serta makan dan minum di restoran," ujar Gde Suwena.
Pembangunan hotel berbintang di Bali selama ini paling banyak di wilayah Kabupaten Badung yang meliputi kawasan Nusa Dua, Jimbaran, dan Kuta, menyusul kawasan Sanur, Kota Denpasar, dan perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012