Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengadakan pertemuan dengan 17 petani garam beryodium Kusamba untuk membahas teknis produksi garam tradisional Kusamba dengan label "Uyah Kusamba Gema Santi" itu di Kantor Perbekel Kusamba, Klungkung, Kamis.

"Pertemuan itu untuk menyamakan persepsi tentang harga jual dan pemasaran dari garam yang diproduksi dan dipasarkan melalui Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana itu," kata Kepala Dinas Ketahanan pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung  I Wayan Durma.

Dalam pertemuan yang membahas harga jual dari Garam Beryodium Kusamba yang akan dipasarkan ke Pasar, Toko, dan Supermarket itu, seorang Petani Garam mengaku pada musim Kemarau dapat menghasilkan 15 kilogram per hari, sedangkan pada musim hujan belum tentu mendapatkan hasil produksi yang sama.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan tujuan pertemuan bukan mengenai berapa jumlah garam yang dapat dijual oleh Koperasi, melainkan petani garam diharapkan bangkit dan dapat merasakan keuntungan dari apa yang sudah dikerjakan.

"Kedepan, saya ingin mengolaborasikan antara teknologi produksi garam dengan pariwisata. Saya tidak ingin petani garam bekerja berat tetapi tidak mendapatkan hasil. Garam Kusamba dapat menjadi tuan di rumah sendiri dan kebanggaan masyarakat Klungkung," kata Bupati Suwirta.

Baca juga: Klungkung bantu perbaiki lahan petani garam Kusamba

Dalam pertemuan itu, Bupati Suwirta juga menyampaikan keinginan untuk melibatkan generasi muda dalam proses pembuatan sampai pemasarannya, sehingga Garam beryodium Kusamba bisa tetap ada di masa yang akan datang, karena diproduksi lintas generasi.

Terkait pemasaran, Bupati Suwirta akan memberdayakan Koperasi dan Bumdes sebagai langkah awal pemasaran, lalu instansi terkait juga diminta untuk mempersiapkan packaging, agar langsung dapat dipasarkan setelah peluncuran.

Dalam pertemuan yang dihadiri Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Klungkung, Wayan Ardiasa, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Klungkung, I Gede Kusumajaya, itu, Ketua kelompok Tani Garam Sarining Segara, Mangku Rena, menyambut baik niat yang dimiliki Bupati Suwirta dalam memberdayakan generasi muda, yang nantinya dapat menjadi penerus dalam hal produksi dan pemasaran garam Kusamba.

Hasil pertemuan yang juga dihadiri Manajer Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana, I Gusti Nyoman Sadi Ari Putra, Pemkab Klungkung sepakat dengan petani garam mengenai pembelian bahan baku garam dengan harga Rp10.000, kemudian akan dijual di pasar dengan harga Rp5.000 per-250 gram.

Baca juga: Pemkab Klungkung siap luncurkan garam beryodium Kusamba ditengah pandemi COVID-19

Sebelumnya (1/7), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Klungkung meluncurkan inovasi "Cetak Mandiri Berbasis Email (Ceribel)" untuk memberi kemudahan pelayanan kepada masyarakat yang mengajukan permohonan dokumen ke Disdukcapil.

Setelah diverikasi, Disdukcapil akan mengirim kembali form isian data dengan lengkap ke email masing-masing pemohon. Inovasi ceribel ini dicoba langsung oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta ketika mengunjungi Kantor Disdukcapil Kabupaten Klungkung (1/7/2020) bersama Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Klungkung I Komang Dharma Suyasa.

Baca juga: Pemkab Klungkung tingkatkan nilai ekonomi Garam Tradisional Kusamba lewat SIG

 

Pewarta: Gembong Ismadi/Dewa Sentana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020