Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta turun ke lapangan untuk memberikan bantuan perbaikan lahan pertanian petani garam di wilayah Pantai Karang Dadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali, yang rusak akibat diterjang gelombang pasang saat cuaca ekstrem pada 27 Mei 2020.
Saat menyerahkan bantuan dengan memakai uang operasionalnya kepada para petani garam, Sabtu, Bupati Suwirta tidak henti-hentinya memberikan motivasi kepada para petani garam untuk kembali bangkit dan selalu menjaga semangat, meskipun lahan pertanian mereka ada yang hancur di terjang ombak.
"Pergunakan bantuan ini dengan sebaik-baiknya untuk memperbaiki tempat garam yang rusak," kata Bupati Suwirta yang mengaku sangat semangat untuk membudidayakan garam yang merupakan bahan pokok itu.
Selain itu, Bupati juga mengingatkan agar para petani garam bisa menjaga kesehatan dan keselamatan mengingatkan cuaca belakangan ini sangat buruk dan sering terjadi hujan angin hingga ombak besar.
"Jaga kesehatan dan keselamatan di tengah pendemi COVID-19 dan sering terjadinya hujan angin hingga ombak besar," kata Bupati Suwirta.
Bantuan itu diberikan kepada petani garam yang terkena musibah abrasi sebanyak delapan orang antara lain Dewa Subawa, Ketut Kuturan, Dewa Nyoman Sandat, Ketut Kaping, Nyoman Keplag, Dewa Ketut Candra, Kertayasa dan Nengah Diana.
Bupati Suwirta juga menyerahkan bantuan perbaikan kepada enam orang pemilik Jukung (perahu penangkap ikan tradisional) di Pantai Segara Kusamba yang sebelumnya juga terkena musibah diterjang ombak sehingga mengakibatkan perahunya rusak. Dana tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik untuk perbaikan jukung.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga sudah menugaskan dinas terkait agar kedepannya mengkaji secara maksimal, terutama saat pendistribusian harga garam ini ke masing-masing supermarket/swalayan maupun warung dengan harga yang standar, karena garam tradisional Kusamba yang beryodium dengan label "Uyah Kusamba Gema Santi" itu siap diproduksi dan dipasarkan melalui Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Saat menyerahkan bantuan dengan memakai uang operasionalnya kepada para petani garam, Sabtu, Bupati Suwirta tidak henti-hentinya memberikan motivasi kepada para petani garam untuk kembali bangkit dan selalu menjaga semangat, meskipun lahan pertanian mereka ada yang hancur di terjang ombak.
"Pergunakan bantuan ini dengan sebaik-baiknya untuk memperbaiki tempat garam yang rusak," kata Bupati Suwirta yang mengaku sangat semangat untuk membudidayakan garam yang merupakan bahan pokok itu.
Selain itu, Bupati juga mengingatkan agar para petani garam bisa menjaga kesehatan dan keselamatan mengingatkan cuaca belakangan ini sangat buruk dan sering terjadi hujan angin hingga ombak besar.
"Jaga kesehatan dan keselamatan di tengah pendemi COVID-19 dan sering terjadinya hujan angin hingga ombak besar," kata Bupati Suwirta.
Bantuan itu diberikan kepada petani garam yang terkena musibah abrasi sebanyak delapan orang antara lain Dewa Subawa, Ketut Kuturan, Dewa Nyoman Sandat, Ketut Kaping, Nyoman Keplag, Dewa Ketut Candra, Kertayasa dan Nengah Diana.
Bupati Suwirta juga menyerahkan bantuan perbaikan kepada enam orang pemilik Jukung (perahu penangkap ikan tradisional) di Pantai Segara Kusamba yang sebelumnya juga terkena musibah diterjang ombak sehingga mengakibatkan perahunya rusak. Dana tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik untuk perbaikan jukung.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga sudah menugaskan dinas terkait agar kedepannya mengkaji secara maksimal, terutama saat pendistribusian harga garam ini ke masing-masing supermarket/swalayan maupun warung dengan harga yang standar, karena garam tradisional Kusamba yang beryodium dengan label "Uyah Kusamba Gema Santi" itu siap diproduksi dan dipasarkan melalui Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020