Sebanyak 140 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Buleleng akhirnya pulang kampung, setelah menjalani karantina di Kota Denpasar dan hasil tes swab dinyatakan negatif COVID-19.
"Semua PMI itu diangkut dari tempat karantina menggunakan tujuh armada bus milik Pemkab Buleleng," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng Gede Gunawan AP di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Minggu.
Pemulangan PMI itu dilakukan, karena para PMI ini telah menjalani karantina selama tujuh hari di Denpasar dan telah diambil sampel swab mereka sebanyak dua kali. Dari dua kali uji sampel swab itu, seluruhnya menunjukkan hasil negatif.
Baca juga: Di Buleleng, tes swab pertama 187 pekerja migran dinyatakan negatif
Kadis Perhubungan mengatakan PMI yang sudah pulang ini diharapkan kembali menjalankan karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 harus selalu dilakukan. Para PMI juga sudah dibekali surat-surat, termasuk hasil tes swab sebagai syarat administrasi.
"Harus diam di rumah dulu selama 14 hari. Surat-surat yang sudah diberikan agar digunakan untuk melapor ke masing-masing desa/kelurahan tempat tinggal," katanya.
Sementara itu, salah satu PMI yang ditemui, Kadek Sujana, merasa sangat senang sudah bisa kembali ke kampung halaman. Kepulangan ini sudah ditunggu sejak bulan Maret lalu. Hingga akhirnya pada tanggal 6 Mei 2020, ia tiba di Indonesia. "Lalu saya ke Bali dengan menggunakan bus setelah menjalani rapid test dengan hasil negatif," ujarnya.
Baca juga: Di Buleleng-Bali, 50 persen pasien COVID-19 sembuh
Ia menambahkan walaupun sudah menjalani rapid test di Jakarta, tes swab dilakukan lagi di Bali. Karantina pun dijalaninya selama tujuh hari. Setelah dua kali hasil tes swab negatif, akhirnya dia bersama teman-teman yang lain dipulangkan ke Buleleng.
"Saya sangat bahagia bisa bertemu keluarga lagi setelah melakukan perjalanan yang sangat panjang," katanya.
Sebelumnya, Sekda Buleleng Gde Suyasa mengatakan terdapat 413 orang PMI yang dikarantina di Denpasar. Sampai saat ini belum ada kepastian kapan kedatangan PMI berakhir. Suyasa menambahkan, GTPP COVID-19 Kabupaten Buleleng selalu siap menerima PMI yang datang.
Baca juga: Buleleng tambah kapasitas RS Giri Emas antisipasi transmisi lokal COVID-19
Menurut Suyasa, GTPP Kabupaten Buleleng selama ini telah memberikan pelayanan terbaik kepada PMI. Hal ini merupakan upaya untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi PMI yang menjalani karantina.
"Yang paling penting adalah keselamatan masyarakat Buleleng secara umum dan PMI itu sendiri. Kita menunggu saja kapan ini akan berakhir. Kita akan selalu memberikan perlakuan terbaik kepada mereka," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Semua PMI itu diangkut dari tempat karantina menggunakan tujuh armada bus milik Pemkab Buleleng," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng Gede Gunawan AP di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Minggu.
Pemulangan PMI itu dilakukan, karena para PMI ini telah menjalani karantina selama tujuh hari di Denpasar dan telah diambil sampel swab mereka sebanyak dua kali. Dari dua kali uji sampel swab itu, seluruhnya menunjukkan hasil negatif.
Baca juga: Di Buleleng, tes swab pertama 187 pekerja migran dinyatakan negatif
Kadis Perhubungan mengatakan PMI yang sudah pulang ini diharapkan kembali menjalankan karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 harus selalu dilakukan. Para PMI juga sudah dibekali surat-surat, termasuk hasil tes swab sebagai syarat administrasi.
"Harus diam di rumah dulu selama 14 hari. Surat-surat yang sudah diberikan agar digunakan untuk melapor ke masing-masing desa/kelurahan tempat tinggal," katanya.
Sementara itu, salah satu PMI yang ditemui, Kadek Sujana, merasa sangat senang sudah bisa kembali ke kampung halaman. Kepulangan ini sudah ditunggu sejak bulan Maret lalu. Hingga akhirnya pada tanggal 6 Mei 2020, ia tiba di Indonesia. "Lalu saya ke Bali dengan menggunakan bus setelah menjalani rapid test dengan hasil negatif," ujarnya.
Baca juga: Di Buleleng-Bali, 50 persen pasien COVID-19 sembuh
Ia menambahkan walaupun sudah menjalani rapid test di Jakarta, tes swab dilakukan lagi di Bali. Karantina pun dijalaninya selama tujuh hari. Setelah dua kali hasil tes swab negatif, akhirnya dia bersama teman-teman yang lain dipulangkan ke Buleleng.
"Saya sangat bahagia bisa bertemu keluarga lagi setelah melakukan perjalanan yang sangat panjang," katanya.
Sebelumnya, Sekda Buleleng Gde Suyasa mengatakan terdapat 413 orang PMI yang dikarantina di Denpasar. Sampai saat ini belum ada kepastian kapan kedatangan PMI berakhir. Suyasa menambahkan, GTPP COVID-19 Kabupaten Buleleng selalu siap menerima PMI yang datang.
Baca juga: Buleleng tambah kapasitas RS Giri Emas antisipasi transmisi lokal COVID-19
Menurut Suyasa, GTPP Kabupaten Buleleng selama ini telah memberikan pelayanan terbaik kepada PMI. Hal ini merupakan upaya untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi PMI yang menjalani karantina.
"Yang paling penting adalah keselamatan masyarakat Buleleng secara umum dan PMI itu sendiri. Kita menunggu saja kapan ini akan berakhir. Kita akan selalu memberikan perlakuan terbaik kepada mereka," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020