Semarapura (Antaranews Bali) - Calon Gubernur Bali nomor urut 1 Wayan Koster berjanji akan menghidupkan kegiatan berkesenian, adat dan budaya masyarakat di Pulau Dewata dengan berbasis "banjar" atau dusun, jika memenangkan Pilkada 2018.

"Setelah menjadi anggota DPR sejak tahun 2004, tiap tahun saya membantu pembangunan sekitar 30-an balai banjar dan wantilan di seluruh Bali. Mungkin jumlahnya sudah ada sekitar 300-an. Termasuk juga seperangkat alat gamelan. Nanti astungkara terpilih, tiyang (saya) akan lanjutkan lagi dengan kelengkapan lainya untuk menunjang segala aktivitas di banjar," kata Koster, di Semarapura, Klungkung, Sabtu.

Tujuannya, menurut dia, saat bersimakrama (mengadakan temu wicara) dengan warga Banjar Jeroagung Klod, Desa Gelgel, Kabupaten Klungkung itu adalah untuk melestarikan seni, adat dan budaya Bali sehingga tetap lestari, bahkan makin berkembang.

"Khususnya agar generasi muda kita tetap melakoni kehidupan berkesenian, adat serta budaya Bali. Namun harus ada sarana dan prasarana sebagai fasilitas penunjangnya. Nah, ini yang bantu adalah pemerintah," katanya.

Untuk merealisasikan hal tersebut, pihaknya bahkan akan mengangkat tenaga kontrak yang berasal dari lingkungan banjar setempat. Para tenaga kontrak ini nantinya bertugas untuk melatih serta mengajarkan warga berbagai kegiatan yang terkait seni dan budaya Bali.

"Nanti kami siapkan semuanya. Tenaga pelatih, alat-alatnya seperti gamelan termasuk juga kostum bila perlu kami juga siapkan. Anggarannya dari APBD Provinsi. Sudah saya hitung itu semua," ujar Cagub Bali yang berpasangan dengan Cok Ace itu.

Dengan begitu, ia berharap agar aktivitas berkesenian juga kegiatan budaya di masyarakat akan lebih hidup dan semarak kembali dari sebelumnya.
"Kami berharap sekaa (kelompok) pesantian, sekaa gong dan sekaa keseniannya lainnya bisa lebih hidup dan semarak lagi. Semuanya yang dibutuhkan akan kami siapkan," ucap Koster.

Bila hal itu terealisasi, pihaknya berkeyakinan kehidupan seni, adat, budaya Bali, tak hanya lestari namun makin semarak dan berkembang.
"Iya bagaimana lestari dan berkembang kalau tidak difasilitasi. Itu sudah menjadi kewajiban, dan sekaligus bukti keberpihakan pemerintah terhadap pelestarian adat dan budaya kita," kata Koster. (ed)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018