Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan pengurus klan Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) dapat turut merumuskan berbagai program untuk pengentasan kemiskinan di Pulau Dewata.
"Pesamuhan agung (rapat akbar tahunan) ini hendaknya juga merumuskan program-program yang konkret untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena itulah yang nanti akan mengawaki Bali, memimpin Bali dan juga Nusantara," katanya saat membuka Pesamuhan Agung MGPSSR Pusat 2017, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, dengan SDM yang berkualitas yang nantinya akan membawa, mengangkat derajat dan martabat, baik secara sosial, ekonomi dan politik sehingga bisa berperan lebih dalam pembangunan Bali dan Nusantara.
"Secara kelembagaan dan kerohanian, MGPSSR sudah sangat solid sehingga dapat menjadi modal dan landasan yang kuat untuk lepas landas," ucap Pastika.
Sementara itu, Ketua Umum MGPSSR Pusat Prof Dr dr I Wayan Wita mengatakan Pesamuan Agung 2017 ini menjadi ajang evaluasi program kerja yang sudah berlangsung selama setahun.
Ia berharap dari Pesamuan yang dihadiri sekitar 250 peserta ini bisa melahirkan program-program inovatif khususnya menyongsong HUT MGPSSR bulan April 2018 dan Maha Sabha MGPSSR pada 2019.
Prof Wita tak menampik bahwa masih banyak warga Pasek yang berada di bawah garis kemiskinan dan membutuhkan perhatian khusus dari MGPSSR.
"Perlu kita bahas bagaimana mengelola pura, bagaimana mengembangkan sumber daya manusia dan bagaimana mengangkat sameton (kerabat) yang masih di bawah garis kemiskinan," ucapnya.
Dia juga mengajak sameton Pasek untuk menggunakan momentum erupsi Gunung Agung untuk meningkatkan kebersamaan dan persatuan. Ia mencontohkan bagaimana Sekretariat MGPSSR Pusat sempat menjadi tempat pengungsian warga dari Karangasem.
Tampak hadir pula Wakil Bupati Buleleng dr Nyoman Sutjidra, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Mahendra Putra dan segenap pengurus Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Pesamuhan agung (rapat akbar tahunan) ini hendaknya juga merumuskan program-program yang konkret untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena itulah yang nanti akan mengawaki Bali, memimpin Bali dan juga Nusantara," katanya saat membuka Pesamuhan Agung MGPSSR Pusat 2017, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, dengan SDM yang berkualitas yang nantinya akan membawa, mengangkat derajat dan martabat, baik secara sosial, ekonomi dan politik sehingga bisa berperan lebih dalam pembangunan Bali dan Nusantara.
"Secara kelembagaan dan kerohanian, MGPSSR sudah sangat solid sehingga dapat menjadi modal dan landasan yang kuat untuk lepas landas," ucap Pastika.
Sementara itu, Ketua Umum MGPSSR Pusat Prof Dr dr I Wayan Wita mengatakan Pesamuan Agung 2017 ini menjadi ajang evaluasi program kerja yang sudah berlangsung selama setahun.
Ia berharap dari Pesamuan yang dihadiri sekitar 250 peserta ini bisa melahirkan program-program inovatif khususnya menyongsong HUT MGPSSR bulan April 2018 dan Maha Sabha MGPSSR pada 2019.
Prof Wita tak menampik bahwa masih banyak warga Pasek yang berada di bawah garis kemiskinan dan membutuhkan perhatian khusus dari MGPSSR.
"Perlu kita bahas bagaimana mengelola pura, bagaimana mengembangkan sumber daya manusia dan bagaimana mengangkat sameton (kerabat) yang masih di bawah garis kemiskinan," ucapnya.
Dia juga mengajak sameton Pasek untuk menggunakan momentum erupsi Gunung Agung untuk meningkatkan kebersamaan dan persatuan. Ia mencontohkan bagaimana Sekretariat MGPSSR Pusat sempat menjadi tempat pengungsian warga dari Karangasem.
Tampak hadir pula Wakil Bupati Buleleng dr Nyoman Sutjidra, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Mahendra Putra dan segenap pengurus Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017