Gianyar (Antara Bali) - Polres Gianyar, Bali, mewaspadai daerah rawan konflik adat menjelang datangnya Hari Raya Galungan atau hari suci bagi Umat Hindu yang jatuh pada Rabu (6/7) mendatang.

"Kami akan mengerahkan sebanyak 700 personel yang tersebar di seluruh Kabupaten Gianyar. Personel akan dikerahkan ke titik-titik rawan konflik adat," kata Kapolres Gianyar AKBP Henny Harsono seusai upacara HUT ke-65 Bhayangkara di Gianyar, Jumat.

Selain aparat kepolisian, kata dia, pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk ikut menjaga stabilitas keamanan menjelang hari raya suci tersebut.

"Para pecalang atau tenaga pengamanan adat juga kami libatkan dalam pengamanan itu," katanya.

Tidak hanya titik rawan konflik yang perlu mendapatkan pengawasan ketat, menurut dia, tingginya angka pencurian dengan kekerasan di Kabupaten Gianyar juga menjadi perhatian serius kepolisian.

"Kami tetap bertekad untuk mengungkap kasus pencurian dengan pemberatan yang menyasar usaha akomodasi serta wisatawan asing di Kabupaten Gianyar," katanya.

Sebagai motivasi, kata dia, pihaknya memberikan penghargaan khusus kepada empat anggotanya yang mampu melumpuhkan Herry Siswanto, spesialis pencuri di tempat penginapan di Gianyar.

"Keempat petugas itu telah menembak mati Herry Siswanto, karena nyaris menyabet leher polisi ketika melakukan aksi pencurian  di Putri Ayu Cottage Jalan Bisma, Ubud," katanya.

Keempat polisi yang mendapatkan penghargaan itu adalah Aiptu Putu Bendesa, Bripka Budi Santoso, Briptu I Wayan Kenter dan Aiptu I Wayan Subrata.

Selain memberikan penghargaan, aparat kepolisian menjelang Hari Raya Galungan ini juga melakukan evaluasi kinerja.

"Dari hasil evaluasi tersebut, dari 444 tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Gianyar sudah terselesaikan 343 kasus, sisanya masih dalam proses," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011