Denpasar (Antara Bali) - Belasan anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Denpasar, Bali, belajar membuat loloh (sejenis minuman dari ramuan herbal khas tradisional Bali) di `Bokashi Farm` untuk mendukung ekonomi kreatif, sekaligus pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan.
"Ini adalah program Desa Kesiman Petilan, Kecamatan Denpasar Timur, dalam bidang pemberdayaan masyarakat dengan mengadakan pelatihan membuat loloh tradisional," kata salah seorang pengurus PKK setempat, Luh Made Suci, saat meninjau Industri Obat Tradisional (IOT) Karya Pak Oles Tokcer (KPOT) di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, pengembangan usaha ekonomi kreatif bagi anggota PKK itu menekankan untuk memproduksi loloh atau ramuan herbal khas tradisional Bali itu dengan mengambil sari dari sejumlah daun herbal dan temu-temuan yang masih segar.
"Produk hasil olahan skala rumah tangga itu selain bagus untuk kesehatan juga bisa membantu meningkatkan pendapatan rumah tangga," ujar Luh Made Suci.
Untuk itu, pelatihan yang digelar kali ini melibatkan 30 orang ibu PKK dari sepuluh banjar. Setiap banjar diwakili tiga orang. Dari pelatihan tersebut, akan dapat menghasilkan produk loloh yang berkhasiat dan menjadi produk karya kaum ibu PKK Desa Kesiman Petilan.
Dengan dipasarkannya produk loloh tersebut tentu dapat menambah pendapatan rumah tangga.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Kesiman, Wayan Pujiani menambahkan, sebelum belajar membuat loloh di perusahaan PT Karya Pak Oles Tokcer Bali itu sudah mendapatkan program pelatihan menanam toga di setiap rumah tangga masing-masing.
"Dengan adanya tanaman toga di setiap pekarangan rumah seperti tanaman kumis kucing, sambiroto, sembung, daun piduh dan tanaman lainnya bisa mereka manfaatkan," katanya.
Dengan pelatihan ini, mereka tahu khasiat dari setiap tanaman tersebut. "Paling tidak bisa membuat loloh untuk obat keluarga yang merupakan warisan nenek moyang kita," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Kesiman Petilan, I Wayan Mariana, menyambut baik kegiatan Ibu-ibu PKK dalam program membuat loloh.
"Semoga kerja sama membuat loloh dengan Bokashi Farm dapat meningkatkan wawasan ibu-ibu PKK dalam memahami pentingnya produk loloh herbal yang telah memasyarakat itu," katanya.
Selain itu, bisa menghasilkan produk loloh yang menjadi kebanggaan Desa Kesiman Petilan.
Keterampilan membuat loloh di Bokashi Farm yang berlokasi di Jalan Waribang, Kesiman Timur, itu dipimpin Made Subagia, yang didampingi Koenjoro Adijanto (Kepala Bokashi Farm).
Ibu-ibu anggota PKK dalam pelatihan sangat bersemangat dalam menyiapkan bahan baku loloh hingga cara pengolahan. Dalam pelatihan tersebut mereka bisa menghasilkan tujuh jenis loloh yang terbuat dari berbagai bahan baku seperti daun kumis kucing, daun piduh, daun temen, daun sambiloto, kencur, kunir, daun sambung dan daun jarak pagar.
"Saya sangat suka minum jamu, namun belum bisa membuatnya sendiri menjadi sebuah minum. Di rumah juga ada banyak tanaman toga yang bisa dimanfaatkan, namun tidak tahu fungsinya. Selama ini, hanya minum jamu dari upaya membeli di pasar. Sekarang dengan pelatihan ini saya jadi tahu dan bisa membuat loloh untuk anggota keluarga di rumah," ujar Nengah Suastini, salah seorang peserta pelatihan.
Ramuan herbal tradisional sudah sejak dulu dikenal dapat mengobati atau meredakan penyakit seperti panas dalam, batuk, pilek, demam, melancarkan pencernaan, meningkatkan vitalitas, menghancurkan batu ginjal, menurunkan kolesterol dan lainnya.
Khasiat tersebut tergantung dari jenis herbal yang digunakan sebagai bahan loloh. Belakangan, semakin banyak jenis loloh herbal yang beredar di pasaran yang dibuat oleh industri rumah tangga hingga industri berskala besar seperti Industri Obat Tradisional (IOT) Karya Pak Oles Tokcer (KPOT) yang telah lama meluncurkan produk Herbal Loloh (chloropyll drink) yang telah dirasakan manfaatnya bagi masyarakat lokal, nasional maupun mancanegara.
Adapun jenis bahan yang digunakan seperti belimbing buluh, buah markisa, daun beluntas, daun katu, daun daluman dan jeruk nipis.
Herbal Loloh Pak Oles, sebagai minuman penyegar juga sangat bermanfaat untuk memperlancar pencernaan, mengatasi batuk, influenza, melancarkan metabolisme tubuh, menghilangkan bau nafas tak sedap, mengatasi tekanan darah tinggi, menghilangkan pegal linu, menambah nafsu makan dan juga menambah air susu bagi ibu yang menyusui. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Ini adalah program Desa Kesiman Petilan, Kecamatan Denpasar Timur, dalam bidang pemberdayaan masyarakat dengan mengadakan pelatihan membuat loloh tradisional," kata salah seorang pengurus PKK setempat, Luh Made Suci, saat meninjau Industri Obat Tradisional (IOT) Karya Pak Oles Tokcer (KPOT) di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, pengembangan usaha ekonomi kreatif bagi anggota PKK itu menekankan untuk memproduksi loloh atau ramuan herbal khas tradisional Bali itu dengan mengambil sari dari sejumlah daun herbal dan temu-temuan yang masih segar.
"Produk hasil olahan skala rumah tangga itu selain bagus untuk kesehatan juga bisa membantu meningkatkan pendapatan rumah tangga," ujar Luh Made Suci.
Untuk itu, pelatihan yang digelar kali ini melibatkan 30 orang ibu PKK dari sepuluh banjar. Setiap banjar diwakili tiga orang. Dari pelatihan tersebut, akan dapat menghasilkan produk loloh yang berkhasiat dan menjadi produk karya kaum ibu PKK Desa Kesiman Petilan.
Dengan dipasarkannya produk loloh tersebut tentu dapat menambah pendapatan rumah tangga.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Kesiman, Wayan Pujiani menambahkan, sebelum belajar membuat loloh di perusahaan PT Karya Pak Oles Tokcer Bali itu sudah mendapatkan program pelatihan menanam toga di setiap rumah tangga masing-masing.
"Dengan adanya tanaman toga di setiap pekarangan rumah seperti tanaman kumis kucing, sambiroto, sembung, daun piduh dan tanaman lainnya bisa mereka manfaatkan," katanya.
Dengan pelatihan ini, mereka tahu khasiat dari setiap tanaman tersebut. "Paling tidak bisa membuat loloh untuk obat keluarga yang merupakan warisan nenek moyang kita," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Kesiman Petilan, I Wayan Mariana, menyambut baik kegiatan Ibu-ibu PKK dalam program membuat loloh.
"Semoga kerja sama membuat loloh dengan Bokashi Farm dapat meningkatkan wawasan ibu-ibu PKK dalam memahami pentingnya produk loloh herbal yang telah memasyarakat itu," katanya.
Selain itu, bisa menghasilkan produk loloh yang menjadi kebanggaan Desa Kesiman Petilan.
Keterampilan membuat loloh di Bokashi Farm yang berlokasi di Jalan Waribang, Kesiman Timur, itu dipimpin Made Subagia, yang didampingi Koenjoro Adijanto (Kepala Bokashi Farm).
Ibu-ibu anggota PKK dalam pelatihan sangat bersemangat dalam menyiapkan bahan baku loloh hingga cara pengolahan. Dalam pelatihan tersebut mereka bisa menghasilkan tujuh jenis loloh yang terbuat dari berbagai bahan baku seperti daun kumis kucing, daun piduh, daun temen, daun sambiloto, kencur, kunir, daun sambung dan daun jarak pagar.
"Saya sangat suka minum jamu, namun belum bisa membuatnya sendiri menjadi sebuah minum. Di rumah juga ada banyak tanaman toga yang bisa dimanfaatkan, namun tidak tahu fungsinya. Selama ini, hanya minum jamu dari upaya membeli di pasar. Sekarang dengan pelatihan ini saya jadi tahu dan bisa membuat loloh untuk anggota keluarga di rumah," ujar Nengah Suastini, salah seorang peserta pelatihan.
Ramuan herbal tradisional sudah sejak dulu dikenal dapat mengobati atau meredakan penyakit seperti panas dalam, batuk, pilek, demam, melancarkan pencernaan, meningkatkan vitalitas, menghancurkan batu ginjal, menurunkan kolesterol dan lainnya.
Khasiat tersebut tergantung dari jenis herbal yang digunakan sebagai bahan loloh. Belakangan, semakin banyak jenis loloh herbal yang beredar di pasaran yang dibuat oleh industri rumah tangga hingga industri berskala besar seperti Industri Obat Tradisional (IOT) Karya Pak Oles Tokcer (KPOT) yang telah lama meluncurkan produk Herbal Loloh (chloropyll drink) yang telah dirasakan manfaatnya bagi masyarakat lokal, nasional maupun mancanegara.
Adapun jenis bahan yang digunakan seperti belimbing buluh, buah markisa, daun beluntas, daun katu, daun daluman dan jeruk nipis.
Herbal Loloh Pak Oles, sebagai minuman penyegar juga sangat bermanfaat untuk memperlancar pencernaan, mengatasi batuk, influenza, melancarkan metabolisme tubuh, menghilangkan bau nafas tak sedap, mengatasi tekanan darah tinggi, menghilangkan pegal linu, menambah nafsu makan dan juga menambah air susu bagi ibu yang menyusui. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017