Jakarta (Antara Bali) - Pelaksanaan kebaktian malam Natal di beberapa
daerah di Indonesia mengusung berbagai tema seperti yang disampaikan
para pemuka agama dalam khutbahnya kepada para jemaat, pada Rabu malam.
Pimpinan Gereja Katolik Keuskupan Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur
OFM menyampaikan pesan Natal kepada seluruh jemaat yang hadir agar
senantiasa berbagai kedamaian dengan sesama tanpa memandang suku, agama,
ras dan latar belakang.
"Kelahiran adalah kehadiran, kehadiran itu harus dimaknai dengan
sukacita dan berbagi damai terhadap sesama," kata Paskalis dalam khutbah
misa Natal.
Paskalis mengajak para jemaat untuk memperbaharui diri terutama
terkait toleransi antar sesama misalnya tidak berdiam diri apabila
melihat orang lain mengalami kesulitan. Menurut dia, toleransi tersebut
harus dilaksanakan tanpa memandang latar belakang orang lain dan
mengajak jemaat melaksanakan revolusi mental yaitu dengan pembaharuan.
"Kita juga harus membawa kedamaian dalam keluarga karena merupakan negara terkecil dalam hidup kita," ujarnya.
Di GPIB Immanuel Gambir, Jakarta Pusat, pendeta LZ Raprap dalam
kebaktian misa Natal pada Rabu malam menyampaikan khutbah dengan tema
"Rahmat Tuhan Turun Temurun" dan mengajak para jemaat meningkatkan
keimanan kepada Tuhan.
Pendeta menjelaskan ada tiga hal yang membuat Rahmat Tuhan Turun
Temurun yaitu Tuhan datang untuk memperbaiki moral, jiwa sosial, dan
kesejahteraan umat.
"Saya mengingatkan agar para jemaat harus terus-menarus melakukan
perbuatan baik, menjauhkan sifat sombong, sekaligus takut terhadap
Tuhan," katanya.
Pelaksanaan misa Natal di Gereja Theresia, Jakarta Pusat mengangkat tema umum "Keluargaku Melayani".
Menurut Romo Kepala Albertus Hani Rudi Hartoko di Gereja Theresia,
keluarga saat ini makin banyak yang tidak harmonis dan terjadi kekerasan
di dalamnya. Menurut Romo Albertus, Natal membawa pesan damai maka
kedamaian dimulai dari keluarga masing-masing karena ada kecenderungan
keluarga sering terlupakan.
"Keluarga saat ini makin banyak yang tidak harmonis dan terjadi kekerasan dalam rumah tangga," ujarnya.
Romo Albertus mengatakan pesan Natal tersebut berlaku universal,
untuk semua golongan dan agama karena berupa pesan perdamaian dan kasih
sayang.
Sementara itu di GPIB Immanuel Kota Semarang, pendeta Parlindungan
Lumban Gaul menyampaikan bahwa Tuhan telah berjanji kepada orang yang
congkak, salah satunya penguasa yang menyalahgunakan kekuasaannya, akan
menerima hukuman pada akhir zaman.
Pendeta Parlindungan juga menyampaikan bahwa wanita dengan pria memiliki kedudukan yang sama.
"Melihat perjuangan Maria membebaskan wanita yang pada zaman Yesus
Kristus sebagai kaum tertindas merupakan bukti bahwa kaum wanita dan
pria memiliki kedudukan yang sama," katanya.
Misa Natal di Gereja Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci atau
Gereja Katedral Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu malam dipimpin oleh
Uskup Agung Semarang Romo Monsinyur (Mgr.) Yohannes Pujasumarta.
Romo Mgr. Yohannes Pujasumarta menyampaikan pesan Natal yang
mengangkat tema "Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga" yang menekankan
pentingnya peran keluarga sebagai "benteng".
"Keluarga menjadi komunitas beriman yang bisa berdoa bersama,
merasakan berkat Tuhan dan saling memberkati sehingga merasa kerasan,
selalu merindukan kebersamaan keluarga dan merindukan sukacita,"
ujarnya.
Menurut Romo Yohannes, keluarga menjadi benteng dalam menghadapi
arus globalisasi yang mengerdilkan kemanusiaan dan Natal mengingatkan
kepada manusia akan kehadiran Allah melalui Yesus dalam keluarga.
Dia menjelaskan perubahan cepat dan perkembangan dahsyat dalam
berbagai bidang, bukan hanya memberikan manfaat melainkan membawa akibat
buruk pada kehidupan, seperti maraknya aborsi dan ketidakpedulian.
"Sekarang marak terjadi aborsi, ketidakpedulian, dan sebagainya.
Moral dasar keluarga yang kuat akan membentuk masyarakat yang kuat pula
dan tugas keluarga melindungi dan memelihara kehidupan," katanya.
Romo Yohannes mengingatkan manusia harus menjadi agen untuk melawan
arus yang merusak tersebut yang dimulai dari keluarga dan keluarga
sebagai tanda kasih Allah memiliki tugas melindungi kehidupan.(WDY)
Pesan Misa Natal untuk Indonesia
Kamis, 25 Desember 2014 9:40 WIB