Denpasar (Antara Bali) - Pulau Bali sebagai pulau wisata kembali menjadi tujuan kunjungan diplomasi negara-negara tetangga, salah satunya kapal perang Thailand yang bersandar sebanyak empat kali dalam tahun 2011.
"Dalam rangka kunjungan diplomasi negara asing yakni dari Thailand, terutama untuk dukungan logistik, silaturahim dan rekreasi. Karena dalam kapal tersebut ada 200 siswa akademi yang sekaligus melakukan praktik," ujar Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Wayan Suarjaya usai menyambut kedatangan kapal tersebut di Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat.
Dua kapal perang tersebut bernama H.T.M.S Taksin yang mengangkut 160 awak kapal dan 130 siswa akademi angkatan laut Thailand. Sedangkan kapal H.T.M.S Saiburi mengangkut 100 awak kapal dan 120 siswa akademi angkatan laut Thailand. Keseluruhan siswa akademi tersebut merupakan siswa dari "Royal Thailand Naval Academy".
Suarjaya mengatakan, sebelum bersandar ke Bali, dua kapal tersebut telah melakukan perjalanan dari Bangkok, Sri Lanka, Medan, Bali dan rencananya akan berangkat kembali ke Singapura dalam waktu empat hari mendatang.
"Hari Selasa (27/4) sudah berangkat lagi ke Singapura. Tentunya kami selalu ada kerja sama khusus seperti patroli bersama setiap tahun. Bahkan kapal dari Thailand sudah empat kali ini datang dalam setahun," katanya.
Suarjaya menambahkan, kedatangan kapal perang Thailand tersebut juga mendapat pengawalan khusus dari KRI Rencong selama berada di Bali.
"Kunjungan diplomasi itu tidak hanya Thailand saja, tapi juga negara lain seperti Amerika yang rencananya Mei mendatang. Kalau Australia sudah beberapa bulan lalu. Dan Indonesia selalu mengawal mereka, " ujarnya.
Sementara itu, Komandan Kapal Taksin Kapten Aniruth Sawadee mengaku kedatangannya ke Bali selain untuk pelatihan bagi awak kapalnya namun juga untuk menikmati Bali yang selama ini menjadi favorit bagi warga Thailand.
"Kami ada kerja sama antara Angkatan Laut Thailand dengan Angkatan Laut Indonesia, dan juga ingin menikmati Bali selama empat hari, karena Bali selalu dikunjungi oleh warga Thailand," katanya.(*)