Denpasar (Antara Bali) - Bank Indonesia menyatakan bahwa lembaga perkreditan desa (LPD) di Bali yang memiliki aset per Agustus 2016 mencapai Rp15,5 triliun berpotensi mendorong ekonomi di Pulau Dewata dari tingkat perdesaan tahun 2017.
"Aset sebesar Rp15,5 triliun berpotensi mendorong perekonomian Bali dari tingkat desa dan dapat mendorong kesejahteraan masyarakat Bali secara keseluruhan," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana di Denpasar, Sabtu.
Bank sentral itu menjelaskan potensi ekonomi itu apabila dimanfaatkan maka dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Bali seperti proyeksi BI selama tahun 2017 yang mencapai 6,2 hingga 6,6 persen.
Optimisme pertumbuhan ekonomi itu, kata dia, juga didukung oleh perkiraan terjaganya perkembangan inflasi Bali yang berada pada kisaran 4,0 plus minus satu persen, mendukung tercapainya target inflasi nasional.
Menurut dia, dalam rapat tahunan bank sentral itu disebutkan bahwa selain aset LPD tersebut, beberapa hal juga dapat menjadi potensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata.
Dia menjelaskan bahwa masih banyak wilayah di Bali yang berpotensi sebagai destinasi wisata baru yang dapat dijadikan fokus pengembangan seperti Bali Barat, Utara dan Timur.
Penetapan Bali sebagai hub wisata daerah timur berpotensi mendorong peningkatan pendapatan pariwisata Bali serta dalam mendukung pengembangan pariwisata nasional.
Selain itu masih terdapat peluang pemanfaatan teknologi untuk peningkatan nilai tambah produk industri dan mendorong produktivitas produk pertanian Bali.
Causa menambahkan dengan memiliki produk ekspor khususnya barang kesenian seperti furnitur, olahan kayu, buah tangan, lukisan dan produk tekstil yang unik dan mengandung nilai budaya, masih berpotensi uuntuk mendapatkan perluasan pasar ekspor.
"Kami amati Bali yang dikenal dengan Pulau Seribu Pura masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat membangun perekonomian," ucap Causa Iman Karana. (WDY)
BI: Aset LPD Bali Berpotensi Dorong Ekonomi
Sabtu, 3 Desember 2016 19:19 WIB