Negara (Antara) - Traktor bantuan dari pemerintah pusat sulit untuk dioperasikan petani di Kabupaten Jembrana, karena ukurannya yang terlalu besar.
Beberapa petani dan kelian subak (ketua kelompok irigasi khas Bali), Selasa mengatakan, ukuran traktor itu tidak sesuai dengan kondisi persawahan di daerah tersebut, yang tidak rata.
"Rata-rata posisi sawah petani di sini berundag-undag dan tidak terlalu lebar, sehingga akan sulit menggunakan traktor tersebut untuk mengolah lahan," kata salah seorang kelian subak dari Kecamatan Melaya, yang minta namanya tidak disebutkan.
Ia mengatakan, petani lebih cocok menggunakan bantuan traktor dari Pemerintah Provinsi Bali yang bertenaga 6,5 PK, karena cocok dengan kondisi sawah.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Peternakan Jembrana I Ketut Wiratma saat dikonfirmasi membenarkan adanya keluhan dari petani terkait traktor bantuan pemerintah pusat tersebut.
Namun ia mengatakan, pihaknya hanya menerima dalam wujud barang, sehingga harus tetap dibagikan ke masing-masing subak.
Menurutnya, dari pemerintah pusat Kabupaten Jembrana mendapatkan bantuan 40 unit traktor, yang saat ini masih dalam proses verifikasi sebelum dibagikan.
"Dari pemerintah provinsi juga memberikan bantuan 22 unit, yang seluruhnya sudah dibagikan ke subak-subak, apalagi sekarang memasuki musim tanam," katanya.
Ia mengatakan, dengan ukuran yang besar, traktor dari pemerintah pusat tersebut hanya cocok untuk lahan persawahan yang datar dan luas, tidak seperti di Kabupaten Jembrana.
Untuk itu, pihaknya akan kembali mengajukan proposal bantuan traktor ke pemerintah pusat termasuk penjelasan kondisi di lapangan, sehingga ke depan bantuan yang diberikan sesuai dengan sawah di Jembrana.
Untuk membagikan traktor bantuan pemerintah provinsi, Pemkab Jembrana mengumpulkan kelian subak di Balai Benih padi (BBP) di Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, sementara traktor bantuan pusat yang juga ditaruh di lokasi yang sama masih belum dibagikan menunggu verifikasi.(GBI)
Traktor Bantuan Pusat Sulit Dioperasikan Petani Jembrana
Selasa, 25 Oktober 2016 18:04 WIB