Denpasar (Antara Bali) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mendorong wisata dengan kegiatan yang mengusung konferensi atau "Meeting, Insentive, Conference and Exhibition" (MICE) untuk menstimulus pariwisata saat musim sepi kunjungan.
Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati di Denpasar, Rabu, mengatakan sejauh ini kegiatan MICE di Bali baru berkontribusi sekitar lima persen dari total keseluruhan kedatangan wisatawan mancanegara yang terbagi dalam beberapa segmen.
Segmen itu di antaranya wisata olahraga, wisata minat khusus maupun wisatawan "leisure".
Menurut pria yang akrab disapa Cok Ace itu wisatawan MICE merupakan pelancong dengan tipikal loyal dalam berbelanja atau memiliki daya beli yang tinggi.
"Kami harus katrol terus wisata MICE, karena wisatawan MICE itu memiliki `buying power` yang besar dan belum lagi `multiplier effect` yang timbul dari kegiatan itu," katanya ungkapnya.
Pihaknya juga mengapresiasi pelaksanaan 53rd Asia Pacific Broadcasting Union General Assembly (ABU-GA), 18-26 Oktober 2016, di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Kabupaten Badung yang dinilai dapat memberikan angin segar di tengah musim sepi kunjungan ini.
Pertemuan dengan tema "Media for The Future" itu dihadiri sekitar 400 orang delegasi dari 72 negara, belum termasuk staf atau anggota keluarga sehingga jumlah itu turut mendongkrak okupansi hotel di kawasan Nusa Dua.
Ia mengharapkan agar pelaksana konferensi juga dapat mengarahkan para peserta konferensi untuk mngunjungi destinasi wisata termasuk sentra industri kreatif sehingga juga memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat.
Selain konferensi ABU, dalam waktu dekat di kawasan Nusa Dua juga akan digelar konferensi tingkat menteri di kawasan Samudera Hindia atau Indian Ocean Rim Association (IORA) serta sidang Interpol ke-85 yang dihadiri ribuan delegasi dari kepolisian mancanegara. (WDY)