Denpasar (Antara Bali) - Pakar pengobatan alternatif dan obat herbal, I Wayan Sudiara M.Ph mengatakan masyarakat perlu cerdas serta hati-hati dalam menggunakan obat herbal, karena jika tidak dikonsumsi dengan benar, obat tersebut akan menjadi bumerang bagi penggunanya.
"Prosesnya harus benar. Mulai dari pembuatan, pemilihan bahan, hingga penggunaan atau konsumsi obat herbal. Jika tidak benar, malah akan berdampak sebaliknya, seperti mengganggu fungsi ginjal. Tapi jika digunakan dengan benar, obat herbal sangat bagus untuk menjaga kesehatan hingga penyembuhan penyakit," kata Sudiara di Denpasar, Selasa.
Menurut Sudiara yang akrab dipanggil Pak Herbal itu, kecenderungan warga masyarakat mengkonsumsi obat herbal semakin meningkat, karena diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Begitu juga dampak atau efek samping obat herbal pun lebih kecil dibanding obat-obatan kimia. Meski demikian, masyarakat diminta cerdas dan teliti dalam memilih dan menggunakan obat herbal.
Ia mengatakan selama ini muncul informasi jika berobat dengan obat herbal perlu waktu lama untuk sembuh. Hal itu tidak semuanya benar.
"Jika prosesnya benar, ekstrak obat herbal langsung diserap tubuh sehingga penderita sakit bisa cepat sehat dan sembuh," ujar Pak Herbal yang juga master pengobatan alternatif tahun 2000.
Menurut dia, dalam kehidupan, manusia dihadapkan pada hambatan hidup yang disebut sakit. sebagai pencipta manusia, Tuhan sebenarnya sudah menyiapkan obat untuk sakit yang diderita manusia. Obat itu ada di alam.
"Dalam kehidupan masyarakat Bali sendiri obat herbal sudah dikenal sejak dulu kala. Misalnya saja penggunaan daun waru untuk membantu proses kelahiran bayi, penggunaan air kelapa agar kulit bayi bersih, hingga penggunaan minyak kelapa untuk proses kelahiran bayi," ujar penulis buku berjudul "Buku Pintar Pengobatan Alternatif".
Pak Herbal yang juga ahli Feng Shui ini mengajak masyarakat untuk kembali ke alam dengan menggunakan obat herbal, karena obat herbal mempunyai efek samping yang minim.
Dengan memadukan ilmu palmistry (membaca garis tangan), pengobatan herbal, dan ilmu Feng Shui, Pak Herbal, kini siap membantu warga yang sakit dengan memberi konsultasi kesehatan gratis di toko herbalnya di kawasan Jalan Gunung Agung No. 9 Denpasar.
"Dengan melihat garis tangannya saja saya sudah tahu sakit apa yang diderita pasien dan tahu jalan keluar penyembuhannya serta herbal apa yang harus digunakan. Sementara Feng Shui ini juga berperan penting dalam penyembuhan, karena ada pasien saya yang sakit susah sembuh, ternyata tata letak rumahnya ada yang salah. Jadi ini penyembuhan dengan memadukan antara palmistry (garis tangan), ilmu pengobatan herbal, dan ilmu Feng Shui (tata letak rumah)," katanya. (WDY)