Jakarta (Antara Bali) - Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia Roya
Rahmani menginginkan Indonesia menjadi agen perubahan dan mempromosikan
nilai-nilai toleransi Islam.
"Kami percaya Indonesia dengan mayoritas muslim yang memaknai Islam
penuh toleransi dapat berperan menjadi agen perubahan yang mempromosikan
nilai itu, khususnya di dunia Islam. Banyak negara mencari perdamaian
dan harmoni," ujar dia dalam acara Peringatan Ulang Tahun Ke-97
Kemerdekaan Afghanistan di Jakarta, Kamis malam.
Afghanistan, ujar dia, juga akan mempromosikan nilai-nilai moderat, toleransi dan pluralisme.
Ia menuturkan sebagai negara yang pernah bertarung melawan terorisme
dan ekstrimisme, masyarakat, ulama, akademisi serta pemangku
kepentingan di Afghanistan berkeinginan bersama-sama Indonesia
mempromosikan nilai itu.
Afghanistan pernah mengalami masa-masa buruk saat dikuasai Taliban
dan menjalani gaya hidup yang dipaksakan dengan dalih Islam sebagai
pembenaran.
Dubes Roya Rahmani mencontohkan perempuan dilarang bersekolah,
bekerja dan meninggalkan rumah. Padahal hal itu bukan tradisi masyarakat
Afghanistan.
Setelah rezim Taliban runtuh, pada 2001 hanya 800 anak laki-laki
yang dapat bersekolah, GDP hanya sebesar 190 dolar AS, pengguna telepon
seluler kurang dari satu persen dan tidak ada media yang independen.
Setelah 15 tahun mencoba bangkit, ujar dia, kini sebanyak 9,5 anak
dapat bersekolah dan 40 persennya adalah perempuan, terdapat ratusan
media independen, 70 persen masyarakat menggunakan telepon seluler dan
terdapat layanan seluler untuk 90 persen warganya.
Afghanistan, katanya, kini memiliki militer yang kuat, tidak hanya
untuk melindungi warga dan teritori, tetapi juga menghadapi terorisme.
Hari Kemerdekaan Afghanistan dirayakan pada 19 Agustus untuk memperingati terbebasnya negara itu dari Inggris pada 1919.(WDY)
Afghanistan Ingin Indonesia Promosikan Nilai-Nilai Toleransi
Jumat, 23 September 2016 8:20 WIB