Soreang (Antara Bali) - Pelatih Angkat Besi asal Bali, Joko Hanggono mengatakan segera mengevaluasi beberapa atlet lifter putri-putrinya yang gagal meraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/Jawa Barat yang berlangsung di Gelora Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung.
"Kami akan mengevaluasi atlet yang gagal mempersembahkan medali dan saya akan bertanggung jawab terkait hal ini, agar ke depannya lebih baik lagi," kata Pelatih Angkat Besi asal Bali, Joko Hanggono, di Bandung, Rabu.
Sebelumnya, ada beberapa lifter putri yang gagal meraih medali dalam ajang itu yakni Novi Andani, lifter putri kelas -63 kilogram (kg) dan Ni Luh Eka Anggreni kelas 58 kg.
Namun, kegagalan ligter putri mempersembahkan medali untuk Bali mampu terbayar dengan satu medali emas yang diperoleh Luh Shinta Darmariani, yang turun pada kelas 63 kilogram.
"Saya sangat puas atas raihan emas yang didapat Luh Shinta Darmariani, karena target dari KONI Bali atlet andalan Pulau Dewata itu harus meraih medali emas dan mampu direalisasi dengan baik," katanya.
Ia mengatakan, selama pelatihan para atletnya sudah diingatkan agar menunjukkan penampilan terbaiknya, namun karena beberapa kendala mungkin tidak mampu mencapai angkatan optimal.
Selai itu, terkait rekor Shinta yang sebelumnya pernah diraih diajang PON Palembang/2004 dan memecahkan rekor nasional dengan angkatan 122 kg untuk clean and jerk.
Pihaknya memberikan kesempatan lagi kepada atletnya itu untuk memecahkan rekor nasionalnya sendiri di PON Jawa Barat dengan mencoba angkatan seberat 123 kg, namun belum berhasil dilakukannya.
"Saat latihan di Bali, Sinta mampu melakukan angkatan clean and jerk kurang lebih 122 kg dan saat pertandingan, Sinta diberikan kesempatan untuk memecahkan rekornya setelah berhasil mengunci perolehan medali emasnya dikelas 63 kg itu," katanya.
Sementara itu, Luh Shinta Darmariani lifter putri asal Bali pada kelas 63 kilogram mengatakan, untuk dikelas 63 kilogram (kg) tersebut, baru pertama kali turun, karena dikelas ini baru pertama kali dipertandingkan diajang empat tahun tersebut.
"Saat latihan, saya belum pernah melakukan angkatan mencapai 123 kg, namun saya ingin mencoba memecahkan rekor nasional yang pernah saya raih saat PON Palembang/2004 dengan angkatan 122 kg yang pernah dilakukan," katanya.
Luh Sinta dalam laga tersebut juga mencoba melakukan jenis angkatan "clean and jerk" seberat 123 kg untuk memecahkan rekor nasional, namun dirinya belum mampu memecahkan rekor tersebut.
"Kalau dapat mecahkan rekor ya bersyukur, kalau tidak dapat ya tidak apa-apa," katanya. (WDY)