Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar telah memiliki hubungan kerja sama dengan negara Jepang di bidang pariwisata, bahkan dalam waktu dekat Universitas Tottori Jepang kembali menjalin kerja sama dengan Universitas Udayana terkait pendidikan.
"Dengan kerja sama Universitas Udayana dan Universitas Tottori diharapkan bisa saling interaksi secara berkesinambungan. Untuk meresmikan kerja sama tersebut dalam waktu dekat pihak Universitas Udayana dan Universitas Tottori akan mengadakan nota kesepahaman (MoU)," kata Dosen Universitas Tottori Joji Sugimoto di Denpasar, Jumat.
Untuk memperlancar kerja sama itu, pihak Universitas Tottori meminta doa restu Wali Kota Denpasar, Wakil Wali Kota dan Sekda Kota Denpasar.
Untuk memperlancar kegiatan tersebut, Joji mengatakan pihaknya siap memfasilitasi. Terlebih Pemkot Denpasar dengan negara Jepang telah bekerja sama.
Ia berharap masyarakat Bali, khususnya Denpasar bisa berbahasa Jepang, maka Universitas Tottori selalu mengirim mahasiswa untuk mengajar bahasa Jepang di lembaga kursus bahasa Jepang di Pulau Dewata yang bernama Mataken Gakko secara gratis.
Kali ini Universitas Tottori mengirim empat mahasiswa, yakni Yuki Koike, Ryutaro Tatsumi, Yuzaki Takami, dan Yukine Hirose untuk mengajar bahasa Jepang di Mataken Gakko. Dari empat mahasiswa itu Yuki Koike mendapat beasiswa untuk mengajar kursus bahasa Jepang selama lima bulan di Mataken Gakko sedangkan yang lainnya hanya mengajar sebelas hari.
Sementara Sekda Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara mengapresiasi kerja sama yang akan dijalin antara Universitas Udayana dengan Universitas Tottori Jepang.
"Salah satu bukti nyata dengan mendirikan Pasemetonan Fukuoka Denpasar. Untuk itu Pemkot berharap kerja sama berkesinambungan tetap terjalin," ucapnya.
Menurut Rai Iswara, dalam prosesi pembangunan itu tidak boleh menutup diri, dengan keterbukaan, baik melalui pendidikan, budaya maupun teknologi dan lainnya.
"Kami membutuhkan suatu kerja sama yang terus menerus, maka dari itu kami menyambut baik serta perlu membuat perjanjian atau nota kesepahaman (MoU)," ujarnya.
Ia berharap mudah-mudahan ke depan tidak hanya bekerja sama di bidang pendidikan, tetapi juga bekerja sama secara menyeluruh. Karena Denpasar memiliki budaya, tata ruang, IT, pendidikan, maupun kesehatan," katanya. (WDY)