Denpasar (Antara Bali) - Konsul Prancis di Bali Raphael Devianne dijadwalkan membuka pameran lukisan tunggal yang digelar seniman berbakat I Ketut Budiana (60) di Kompleks Bentara Budaya Bali (BBB) di Desa Ketewel, Kabupaten Gianyar, Jumat (28/1).
"Pameran tunggal 60 tahun usia saya mengusung tema 'Fantastic World'. Konsul Prancis yang pencinta seni, telah menyatakan kesediannya membuka pameran nanti," kata Ketut Budiana di Denpasar, Selasa.
Seniman kelahiran Padangtegal, Ubud, Kabupaten Gianyar itu mengatakan, pameran memperingati hari ulang tahunnya itu menampilkan 60 karya di atas kanvas.
Dari lukisan sebanyak itu, sebagian di antaranya merupakan karya terbaru dan sisanya hasil seleksi dari kumpulan lukisan yang digarap selama puluhan tahun.
Lukisan yang dipamerkan selama dua pekan hingga pertengahan Pebruari 2011 itu, dibuat dari tiga jenis bahan kertas yang dirancang sedemikian rupa, sehingga menjadi karya yang unik, bermutu dan menarik dalam kemasan seni budaya Bali.
Budiana yang sukses menggelar pameran di sejumlah negara itu, berkreativitas di atas kanvas menggunakan kertas khusus dari Jepang dan kertas istimewa dari Eropa. Selain itu, dia juga membuat kertas sendiri yang berasal dari pelepah pisang.
"Ketiga jenis kertas itu diolah sedimikian rupa menjadi bahan untuk menghasilkan sebuah karya seni, yang kini banyak menjadi koleksi beberapa museum di Jepang," ujar Budiana, pensiunan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Sukawati, Gianyar.
Sosok Budiana, menurut berbagai kalangan mampu membuat karya-karya yang mencerminkan wakil dari hakekat ketimuran modern.
Ini artinya goresan Budiana yang diangkat dari tradisi Bali ke atas kanvas, telah melampaui batas hingga menjadi renungan filsafati modern. Ia juga salah seorang dari sekian banyak seniman Pulau Dewata yang mampu meneruskan tradisi seni religius Bali.
Sebagai penerus tradisi religius Bali, pria berbakat ini juga mampu membuat patung untuk dekorasi pura, termasuk "membidani" lahirnya perangkat upakara pengabenan (pembakaran jenazah khas Bali) seperti lembu, bade dan lain-lain.
Untuk memeriahkan pameran tersebut, panitia penyelenggara juga akan mengisinya dengan dialog seni rupa mengangkat tema "Ambang Batas Tradisi dan Kontemporer" dengan menampilkan pembicara Drs Hardiman M.Hum pada Sabtu, 5 Februari mendatang.(*)