Jakarta (Antara Bali) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
mengaku telah mengirim surat kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)
agar menyampaikan nota protes kepada Pemerintah Singapura terkait
tindakan Imigrasi Singapura kepada mantan Kasum TNI Letjen (Purn) TNI
Suryo Prabowo.
"TNI sudah berkoordinasi, begitu juga Kepala Bais sudah
menyampaikan protesnya kepada Atase Pertahanan yang ada di Indonesia,"
kata Panglima TNI usai membuka Kejurnas Karate Piala Panglima TNI Ke-IV
Tahun 2016, di GOR Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan hal itu menanggapi soal
masuknya daftar hitam Suryo Prabowo saat transit di Bandara Changi,
Singapura.
Suryo yang baru pulang dari Fiji dengan menggunakan maskapai Fiji
Airways FJ361 harus tertahan di Bandara Changi saat ingin mengambil
bagasi pada Rabu (17/8). Pihak Imigrasi Singapura pun memasukkan namanya
ke dalam daftar hitam orang yang dilarang masuk ke Singapura.
"Kami sudah menyampaikan surat kepada Kemenlu agar menyampaikan
nota protes kepada Singapura. Bisa saja, suatu saat saya akan di black list juga," katanya.
Ia pun menyayangkan tindakan imigrasi Singapura yang tidak menjelaskan alasan di-black list-nya mantan prajurit TNI itu.
"Kalau memang tidak benar (black list-nya, red) seharusnya
menyampaikan permohonan maaf dan mengantarkan pak Suryo untuk mengurus
penerbangannya. Bukannya salah (pihak imigrasi Singapura), dan terus
pergi. Etikanya kan demikian," katanya.
Namun pada kenyataannya, pihak Imigrasi Singapura tidak menyampaikan permohonan maafnya kepada Suryo Prabowo.
"Saya sendiri sebagai Panglima TNI tidak senang dengan pemerintah
Singapura yang memperlakukan mantan prajurit TNI seperti itu," tegas
Panglima TNI.
Mantan Pangdam Jaya itu mendapatkan perlakuan yang kurang
menyenangkan saat melakukan transit di Bandara Changi, Singapura, Rabu
(17/7). Tepat pada HUT RI ke 71 tahun, mantan Wakasad tersebut masuk
daftar hitam di kantor imigrasi Singapura.
"Saya ini ternyata orang yang di-"Black list" pemerintah
Singapura (imigrasi) dengan alasan yang tidak jelas," kata Suryo melalui
akun sosial media miliknya.
Dia menerangkan awal mula kejadian saat dirinya masuk daftar
hitam di Singapura. Pada saat itu, Rabu (17/8), dirinya transit untuk
kembali ke Jakarta dan mengikuti acara HUT Kemerdekaan di kampung
halamannya. Namun pada pukul 05.20 waktu setempat, dia dihampiri petugas
imigrasi Singapura.
"Saya transit di Singapura kemudian keluar terminal untuk
mengambil bagasi, karena saya pindah pesawat untuk kembali ke Jakarta
untuk mengikuti acara 17-an di kampung saya. Di imigrasi ternyata nama
saya ada di daftar black list, lalu saya diinterview panjang
lebar selama 1 jam-an tentang riwayat hidup saya dan dipertanyakan
hubungan saya dengan orang yang tidak saya kenal bernama Indra M," papar
Suryo kepada para pembaca akun media sosial miliknya.
Akibat insiden yang membuatnya kesal tersebut, dia berpesan
kepada teman-temannya di media sosial untuk berhenti mengikutinya agar
tidak termasuk ke dalam daftar hitam seperti dirinya. (WDY)
Panglima TNI Protes Tindakan Imigrasi Singapura
Jumat, 19 Agustus 2016 12:10 WIB