Jakarta (Antara Bali) - Pemain unggulan Malaysia Lee Chong Wei
meraih gelar keenam di Indonesia Open 2016 setelah menaklukkan tunggal
putra asal Denmark Jan O Jorgensen dengan skor 17-21 21-19 21-17.
Pencapaian ini menyamai rekor yang dicapai mantan pebulutangkis Indonesia Taufik Hidayat dan Ardy D Wiranata.
"Saya
sangat senang bisa menang di Indonesia Open untuk keenam kalinya," kata
Chong Wei, usai bertanding, di Istora Senayan, Minggu.
Keberhasilan
pemain nomor dua dunia itu juga memperpanjang rekor kemenangannya atas
Jorgensen. Sepanjang 17 kali pertemuan mereka, Chong Wei hanya kalah
sekali dari Jorgensen.
Namun kali ini, Chong Wei mendapat perlawanan sengit dari Jorgensen.
Chong
Wei gagal menyelamatkan game pertama. Jorgensen langsung bermain
menyerang. Bola-bola tipis di depan net dari Chong Wei selalu berhasil
dikembalikan dengan baik oleh Jorgensen bahkan dibalasnya dengan smes
yang tajam. Sebaliknya, Chong Wei dibuat susah payah untuk mengatasi
pukulan Jorgensen. Chong Wei tertinggal 17-21.
Game
kedua dimenangkan Chong Wei dengan perolehan skor yang ketat. Kejar
mengejar angka terjadi pada pertandingan yang alot itu. Jorgensen cukup
ulet mengembalikan bola-bola sulit dari Chong Wei. Jorgensen menyalip
perolehan angka dari 16-17 menjadi 19-17.
"Hari
ini Jorgensen bermain sangat baik. Saya berusaha untuk tetap fokus dan
tenang. Di awal game saya bermain tidak baik. Saat dia berbalik unggil
19-17, saya sudah siap kalah. Tetapi saya tetap berusaha setiap poin,"
jelas peraih dua kali medali perak Olimpiade itu.
Game
ketiga juga berlangsung sengit. Jorgensen terus menekan pertahanan
Chong Wei. Chong berbalik menyerang dan unggul 17-14. Setelah itu,
penampilan Jorgensen terlihat menurun. Saat poin kritis 20-14, Chong Wei
dua kali melakukan kesalahan sendiri. Namun, dengan cepat ia berhasil
mengatasi keadaan. Pukulan Jorgensen yang melambung terlalu jauh memberi
kemenangan pada Chong Wei.
"Saya hampir
memenangkan pertandingan ini saat memimpin 19-17 di game kedua. Tetapi
ternyata saya melewatkan kesempatan itu. Saya sangat kecewa, harusnya
saya bisa menang," ujar Jorgensen.
"Ini
persoalan mental game, dia lebih unggul. Ini benar-benar pertandingan
level tinggi. Saya tidak mengambil keputusan dengan benar," tambahnya. (WDY)