Kuta (Antara Bali) - Organisasi pemerhati lingkungan, the Climate Reality Project menggelar pelatihan kepada awak media di Denpasar, Bali terkait lingkungan hidup dan perubahan iklim.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai solusi permasalahan lingkungan serta perubahan iklim dan kaitannya dengan sektor pariwisata," kata Manajer the Climate Reality Project Indonesia, Amanda Katili Niode di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Menurut dia, media juga diharapkan dapat berperan aktif dalam menyebarluaskan dan melakukan solusi perubahan iklim di tingkat lokal.
Amanda lebih lanjut menjelaskan bahwa perubahan iklim akibat pemanasan global menyebabkan sistem global terganggu mulai dari kebutuhan pangan, air, infrastruktur, kesehatan hingga pariwisata.
Untuk sektor pariwisata, ia menyontohkan pemanasan global menyebabkan permukaan air laut terganggu dengan tingkat keasaman yang diprediksi para ilmuwan meningkat hingga 150 persen jika dibandingkan 20 juta tahun lalu pada tahun 2100.
Sehingga terumbu karang menjadi memutih dan mengganggu kehidupan dan ekosistem laut sehingga mengganggu keindahan sektor maritim.
Contoh tersebut merupakan sebagian kecil dari dampak lain yang ditimbulkan oleh pengaruh gas rumah kaca tersebut.
Dalam pelatihan tersebut juga dihadirkan sejumlah praktisi di antaranya ahli tata ruang dari Universitas Indonesia, Hendricus Andy Simarmata.
"Seminar ini bisa memberikan informasi awal bahwa masalah lingkungan itu tidak hanya masalah sekarang tetapi juga tantangan ke depan. Kalau memberikan solusi sekarang jangan sampai solusi itu jadi masalah baru di masa depan," ucapnya.
Dalam kesempatan itu juga hadir pembicara lain yakni dari perwakilan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara, Nyoman Santi, serta praktisi media, Edhy Aruman. (WDY)
Pemerhati Lingkungan Gelar Pelatihan Perubahan Iklim
Jumat, 20 Mei 2016 20:26 WIB