Pemkot Denpasar Gelar Parade Gong Baleganjur

Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar menyelenggarakan parade kesenian Gong Baleganjur yang diikuti 21 kelompok serangkaian memperingati HUT Ke-70 Serangan Umum Kota Denpasar.

Parade Gong Baleganjur dibuka Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara di dampingi Sekda Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara ditandai dengan pemukulan kendang, di depan Kantor Wali Kota, Jalan Gajah Mada Denpasar, Kamis.

Kegiatan parade Baleganjur mengangkat tema "Semangat Heroik Kepahlawanan", bertujuan memberikan ruang kreativitas berkesenian khususnya kesenian Bali dikalangan generasi muda Kota Denpasar, sehingga generasi muda memiliki semangat yang tinggi untuk menjaga dan mempertahankan kehidupan seni budaya

Parade Baleganjur ini juga kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun dengan melibatkan peserta dari kalangan dari tingkat SMA/SMK, sekaa teruna (kelompok pemuda), dan sanggar seni yang ada di wilayah Kota Denpasar.

Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Denpasar Ny. AA Gede Putra Wiladja mengatakan serangakaian dalam memperingati serangan umum Kota Denpasar sudah sejak 11 April 2016 dengan ziarah atau tabur bunga yang dilaksanakan di Taman Makam Pujaan Bangsa Margarana, Tabanan dan pemberian bingkisan kepada 1.000 orang veteran yang dilanjutkan dengan darmawisata veteran ke Kebun Raya Bedugul.

"Pada 12 April 2016 pemberian penghargaan dan uang tali kasih kepada empat orang veteran perjuangan. Kemudian pada 18-19 Mei 2016 diadakan parade Baleganjur di Lapangan Puputan Badung.

Pada parade hari pertama penampilan Baleganjur dari Banjar Binoh Kelod memukau para penonton dengan balutan pakaian merah secara keseluruhan penari dan balutan putih pada sekaa baleganjur dengan menampilkan cerita bertajuk "Rsi Gana".

Cerita tersebut mengisahkan kutukan Dewa Siwa terhadap Dewi Uma berubah menjadi malapetaka bagi masyarakat, maka dari itu Dewa Siwa mengutus Dewa Gana untuk turun ke dunia agar dapat menghadapi Dewi Durga yang merupakan penjelmaan Dewi Uma.

Dengan panah Geni Astra dan menyucikan sarana Tirtha Kamandalu, akhirnya Dewi Durga pun berhasil di ruat dan menjelma kembali menjadi Dewi Uma. (WDY)