Nusa Dua (Antara Bali) - Puluhan baliho dan bendera kegiatan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar tumbang yang dipasang sepanjang "bypass" I Gusti Ngurah Rai hingga kawasan Nusa Dua, Bali.
Nurdin, seorang warga Nusa Dua, Senin mengatakan baliho yang dipasang meramaikan kegiatan Munaslub Golkar tersebut sebenarnya sejak dimulai acara pada Sabtu (14/5) sudah banyak yang tumbang, namun pihak panitia membiarkan tergeletak, dan tidak lagi dipasang.
"Memang baliho, spanduk dan bendera yang dipasang cukup banyak, namun pemasangan tidak diimbangi untuk pemeliharaan. Akibatnya banyak baliho dan bendera yang tumbang akibat angin kencang," ujarnya.
Ia mengatakan semestinya pihak panitia dan tim sukses calon ketua yang memasang baliho maupun spanduk saat menancapkan harus kencang dan ikatannya kuat. Namun kenyataannya nampak sekadar berdiri saja ribuan bendera tersebut.
"Ada beberapa bendera dan spanduk yang tumbang ke jalan raya. Kondisi ini jelas menganggu pemandangan dan membahayakan pengendara yang kebetulan melewati sepanjang bypass Ngurah Rai hingga ke kawasan Nusa Dua," ucapnya.
Nurdin mengatakan dengan banyaknya bendera Partai Golkar yang tumbang dan puluhan spanduk lepas, tentu sangat menganggu pemandangan. Hal itu tentu tidak baik bagi wisatawan yang kebetulan lewat di jalan tersebut.
"Tumbangnya ratusan bendera Partai Golkar dan baliho tersebut sangat tidak nyaman bagi wisatawan yang berlibur di Bali," katanya.
Michael Ardison, seorang wisatawan asal Australia mengeluhkan dengan pemandanga tumbangnya ratusan bendera partai berlambang pohon beringin tersebut. Pihak terkait harus membersihkan bendera yang menganggu perjalanan pengendara.
"Panitia pelaksana dan instansi terkait semestinya membersihkan bendera maupun baliho yang roboh itu. Seakan mereka tidak peduli dengan lingkungan. Panitia pun terkesan membiarkan saja kondisi itu," katanya. (WDY)
Puluhan Baliho Munaslub Golkar Tumbang
Senin, 16 Mei 2016 13:42 WIB