Denpasar (Antara Bali) - Bali mengimpor berbagai jenis mesin dan komponen alat produksi mencapai 49,40 juta dolar AS selama tiga bulan periode Januari-Maret 2016, meningkat 43,50 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 34,42 juta dolar AS.
"Khusus nilai impor pada bulan Maret 2016 tercatat 28,75 juta dolar AS juga naik 169,73 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya (Maret 2015) tercatat 8,71 juta dolar AS," kata Kepala Bidang Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali I Nyoman Subadri di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, demikian pula impor bulan Maret 2016 itu dibandingkan dengan bulan sebelumnya juga meningkat 229,81 persen, karena bulan Februari 2016 mendatangkan barang-barang dari luar negeri senilai 8,71 juta dolar AS.
Bali sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia mengimpor mesin-mesin dan aneka jenis barang produksi untuk diolah kembali menjadi barang dan aneka jenis cinderamata yang siap diekspor ke pasaran luar negeri yang mampu memberikan nilai ekonomis jauh lebih besar.
"Impor alat produksi itu dinilai lebih menguntungkan, karena mampu memberikan nilai tambah dibandingkan dengan mendatangkan bahan makanan atau minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang hanya menghabiskan devisa," ujar Nyoman Subadri.
Bali mengimpor alat produksi antara lain produk kapal laut dan bangunan terapung sebesar 63,60 persen, menyusul produk mesin-mesin (mekanik) 7,94 persen dan peralatan listrik 5,30 persen.
Selain itu juga produk perhiasan (permata) 4,58 persen dan produk bahan bakar mineral 4,28 persen.
Nyoman Subadri menambahkan, aneka jenis produk luar negeri itu paling banyak didatangkan dari Korea Selatan 64,09 persen, menyusul China 7,19 persen, Singapura 6,09 persen, Amerika Serikat 4,54 persen dan Australia 2,72 persen. (WDY)
Nilai Impor Bali Naik 43,50 Persen
Jumat, 6 Mei 2016 14:55 WIB