Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) melakukan sosialisasi peningkatan kesehatan tenaga kerja perempuan dengan pencegahan dan deteksi dini kanker dalam rangka memperingati Hari Buruh 1 Mei.
Menurut siaran pers dari Kementerian Ketenagakerjaan yang diterima di Jakarta, Jumat, sosialisasi yang terpusat di Jawa Tengah, khususnya Semarang dan Kendal itu, dimulai satu pekan sebelum peringatan Hari Buruh dengan melibatkan 2.000 pekerja perempuan.
Direktur Bina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dewi Rahayu mengatakan Kementerian Kesehatan memiliki perhatian pada kesehatan reproduksi pekerja perempuan karena penyakit kanker serviks mengancam kesehatan, produktivitas, dan harapan hidup mereka.
"Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan penyebab kematian akibat kanker terbesar bagi perempuan di negara-negara berkembang. Secara global terdapat 600.000 kasus baru dan 300.000 kematian setiap tahun yang hampir 80 persen terjadi di negara berkembang," kata Dewi.
Kanker serviks menjadi kanker terbanyak yang diderita perempuan Indonesia, yaitu sekitar 34 persen dari total seluruh kanker pada perempuan. Saat ini, 48 juta perempuan Indonesia berisiko terkena kanker serviks.
"Lebih baik mencegah, dari pada mengobati, selain biaya pengobatan yang mahal, juga bila diketahuinya sudah stadium lanjut kanker leher rahim memiliki risiko fatal yang tinggi," katanya.
Selain melakukan penyuluhan kepada pekerja perempuan, Kementerian Ketenagakerjaan dan OASE KK juga melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam amino.
"Bila ada pekerja perempuan yang positif terdeteksi menderita kanker serviks, akan ditindaklanjuti dengan pengobatan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan," katanya. (WDY)