Gianyar (Antara Bali) - NKC, seorang bocah perempuan berumur 11 tahun, asal Banjar Juga, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, hilang setelah diculik oleh orang tidak dikenal dan kemudian ditemukan di Kabupaten Klungkung.
"Bocah itu hilang pada Rabu (15/12) sore sekitar pukul 17.30 Wita, kemudian ditemukan di Klungkung yang berbatasan dengan Gianyar pada malam hari sekitar pukul 22.30 wita," kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Bali I Kadek Ariasa yang ikut mendampingi korban, Kamis.
Dia menjelaskan, sore itu korban yang sedang bermain sepeda tiba-tiba dihampiri seorang lelaki yang mengendarai sepeda motor.
"Kepada si bocah, lelaki itu minta ditunjukkan Pura Taman Pule," katanya.
Kemudian, kata dia, si bocah menunjukkan jalan menuju pura itu. "Sesampainya di pura, korban disuruh menaruh sepedanya di pinggir jalan dekat pura, lalu disuruh ikut lelaki misterius itu," ujarnya.
Saat itu, ucap dia, korban katanya diajak membeli sesuatu, setelah mau langsung dibawa si lelaki itu sampai ke Klungkung.
Setelah sampai di perbatasan Klungkung dengan Gianyar, korban mengaku dibawa begitu saja oleh lelaki misterius itu, lalu ditinggalkan di pinggir jalan.
"Lelaki itu bilang kepada korban mau membeli bensin, tapi sampai malam tidak kembali," ujarnya.
Dia mencurigai korban diperlakukan tidak senonoh oleh lelaki itu. "Sepertinya masih ada yang belum diceritakan oleh korban. Kami khawatir si lelaki itu sudah berbuat tidak baik kepada korban," katanya.
Sampai saat ini, kata dia, pihaknya belum bisa memastikan, apakah korban hanya dibawa lalu ditinggalkan begitu saja oleh si lelaki yang membawanya.
Terkait kejadian itu, Ariasa mengimbau, para orangtua agar berhati-hati mengawasi aktivitas anaknya di luar rumah.
"Ingatkan si anak, agar selalu hati-hati dan waspada terhadap orang asing yang tidak dikenal. Jangan sampai kasus serupa seperti Codet terulang di Gianyar," katanya.
Sementara terkait kejadian itu pihak keluarga si bocah sempat panik, dan langsung meminta bantuan warga untuk mencari korban.
"Warga langsung menyebar mencari korban, ada yang ke pantai dan ke tempat-tempat yang dicurigai, karena warga yakin si anak diculik orang," kata Kelian Banjar Juga I Wayan Suparta.
Terhadap kasus ini, kata Suparta, baik keluarga maupun warga masih pikir-pikir untuk melaporkannya ke polisi.
"Pihak keluarga khawatir, saat dimintai keterangan oleh polisi, si anak malah makin tertekan," ucapnya.(*)