Jakarta (Antara Bali) - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan
Keamanan, Luhut Pandjaitan, telah menemui Presiden Joko Widodo, di
Kantor Presiden, Jakarta, Senin pagi, membahas masalah HAM dan PKI
terkait tragedi 1965.
"Presiden tadi memberitahu bahwa memang disuruh cari saja kalau ada
kuburan massalnya itu," kata Pandjaitan, ditemui di Istana Negara.
Menurut dia, banyak isu mengabarkan total korban akibat tragedi 1965 berjumlah ratusan ribu jiwa.
Kendati demikian, dia mengatakan, belum ada pihak yang melaporkan
ada kuburan korban pemberantasan G30S/PKI. "Padahal sampai hari ini
belum pernah kita menemukan satu kuburan massal," jelas dia.
Jika
ada LSM yang memiliki data mengenai kuburan massal atau korban, kata
pensiunan jenderal TNI AD yang banyak berkarir di Komando Pasukan Khusus
TNI AD itu, dapat berkoordinasi dengan kementerian.
"Ya sudah silakan kapan dia tunjukkan. Kamu sampaikan dari
menkopolhukam, kapan saya pergi dengan dia," tegas Pandjaitan, terkait
LSM yang memiliki data dugaan pelanggaran HAM pasca tragedi 1965.
Sebelumnya, pada Senin (18/4), dia mengatakan, pemerintah Indonesia
ingin menyelesaikan kasus HAM berat, antara lain tragedi 1965.
"Ada keinginan pemerintah menyelesaikan masalah HAM harus
dituntaskan. Kami melihat penyelesaian Tragedi 65 ini menjadi pintu
masuk menyelesaikan kasus yang lain," kata dia, pada pembukaan Simposium
Nasional Tragedi 1965, di Jakarta. (WDY)
Luhut Pandjaitan Temui Presiden Bahas Korban Tragedi 1965
Senin, 25 April 2016 11:36 WIB