Jakarta (Antara Bali) - Kontrak pengadaan 188 unit kapal senilai Rp11,840 triliun secara multi-years
sejak 2015 hingga 2017 oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
merupakan suatu langkah terobosan untuk mempercepat kemandirian industri
galangan kapal nasional.
“Program pengadaan kapal Kemenhub ini
perlu kitasyukuri sebagai anugerah bagi pertumbuhan industri kapal
nasional," kata Komisaris Utama (Komut), PT Industri Kapal Indonesia
(IKI), Soerjono melalui siaran pers di Jakarta, Minggu.
Diketahui, Kemenhub sejak akhir tahun lalu gencar melakukan kontrak
pengadaan kapal baru berjumlah 188 unit, dengan nilai mencapai Rp11,840
triliun.
Proyek multi years ini dilakukan untuk mewujudkan tol laut dalam program
Poros Maritim Presiden Joko Widodo, sekaligus sebagai pembangunan kapal
terbanyak dan bersejarah yang pernah dilakukan oleh bangsa Indonesia.
Investasi untuk membangun 188 kapal tersebut dilakukan dalam tiga tahap,
yakni Rp3,3 triliun untuk 2015, Rp4,4 triliunpada 2016 dan Rp4,1 untuk
2017.
Jenisnya meliputi kapalpatroli, ro-ro, container dan kapal ternak. Untuk
kenavigasian ada kapal induk perambuan dan kapal pengamat perambuan.
Menurut Soerjono, kegiatan Kemenhub ini perlu disyukuri, mengingat
situasi perkapalan di dunia sedang terpuruk, kebetulan di Indonesia
sedang ada program menggalakkantransportasi laut yang kompetitif dengan
jumlah 188 kapal.
Sebetulnya, jumlah kapal sebanyak itu jauh dari mencukupi, apalagi
bicara soal program menggantian kapal-kapal yang usianya sudah di atas
30 tahun.
Di mana teknologinya sudah lama dan mesinnya boros bahan bakarsehingga
tidak efisien.
“Yang pasti ini peluang untuk menambah kapal dan diarahkan pada galangan
yang dimiliki oleh pengusaha nasional. Karena, dengan bergulirnya dana
di dalam negeri, maka otomatis akan membawa multiplier effect pada
sektor lain," ujarnya. (WDY)
Kemandirian Galangan Kapal Nasional Dipercepat
Minggu, 24 April 2016 20:17 WIB