Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengajak masyarakat untuk proaktif dalam mengawasi lingkungan dan anggota keluarga untuk meminimalkan penyalahgunaan narkoba.
"Harus diberantas sampai ke akar-akarnya dan jatuhkan hukuman seberat-beratnya bagi gembong narkoba untuk memberikan efek jera," kata Sudikerta pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), di Denpasar, Minggu.
Dalam kesempatan itu, dia mengingatkan kembali bahaya penyalahgunaan narkoba sehingga mendorong upaya yang lebih konkret dari pihak berwenang untuk memutus mata rantai penyebarluasan barang terlarang tersebut.
Terkait dengan peran serta masyarakat, Sudikerta mengharapkan para orang tua agar mengawasi anak-anak dan jangan sampai memberikan kebebasan tanpa batas.
Di sisi lain, dia juga menyinggung belum sterilnya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kerobokan, Kabupaten Badung dari peredaran narkoba.
Menurut dia, kunci penyelesaian masalah ini adalah komitmen pihak pengelola Lapas. "Harus ada komitmen yang tegas dari pihak berwenang yang mengelola Lapas untuk mengamankan wilayahnya. Jangan sampai membiarkan hal itu terjadi," ujar Sudikerta.
Namun, dia juga mengatakan upaya pemberantasan narkoba bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum dan Badan Narkotika Nasional.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali Nyoman Artana dalam orasinya menyebut kalau saat ini tak ada desa di Bali yang bebas dari peredaran narkoba.
Mengacu data yang dikantongi BNNP, pada 2015 di Bali terdapat 61.573 orang yang tersangkut dalam penyalahgunaan narkoba. Karena itu, kata Artana, penyalahgunaan narkoba sudah menjadi ancaman yang sangat serius bagi Pulau Dewata.
Untuk menanggulangi hal tersebut, BNNP saat ini tengah menggencarkan operasi Bersinar (Bersih Narkoba) di seluruh Indonesia. Selain berupaya memutus mata rantai peredarannya, BNN juga melaksanakan program rehablitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba.
Dilaksanakan sejak 2015, BNN Bali telah merehabilitasi 670 korban penyalahgunaan narkoba. Jumlah tersebut masih jauh dari target yaitu sebanyak 2.083 orang.
Hal ini disebabkan banyaknya korban yang masih enggan melaporkan diri dan menjalani proses rehablitasi. Untuk itu, BNN Bali sangat berharap peran aktif masyarakat untuk melapor jika mengetahui ada pecandu narkoba di sekitar lingkungan mereka. "Masyarakat tak perlu khawatir karena kami akan menjaga kerahasiaan identitas pelapor," ucapnya. (WDY)
Wagub Bali Ajak Masyarakat Proaktif Berantas Narkoba
Senin, 18 April 2016 7:43 WIB