Pulau Karya, Kepulauan Seribu, (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo tiba
di Pulau Karya, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis pagi, untuk
mencanangkan Gerakan Nasional Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar guna
melestarikan flora dan fauna khas Indonesia di kawasan kepulauan itu.
Presiden tiba di Pulau Karya, Taman Nasional Kepulauan Seribu,
Jakarta pada Kamis sekitar pukul 10:00 WIB setelah menumpang helikopter
Super Puma dari Lanud Atang Sendjaja, Bogor.
Rencananya, Jokowi
yang didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya akan
melepas-liarkan sejumlah satwa endemik seperti elang bondol serta tukik
penyu di perairan tersebut.
Presiden juga akan menandatangani Prasasti sebagai tanda peresmian
Pusat Suaka Penyu Pulau Pramuka dan Pusat Suaka Elang Bondol Pulau Kotok
Besar.
Jokowi juga diagendakan melakukan penanaman tanaman bakau dan terumbu karang di sekitar kawasan.
Sementara itu di tempat acara, telah dipersiapkan sejumlah bibit
mangrove (bakau) yang rencananya akan ditanam secara simbolis oleh
Presiden.
Pemerintah juga akan melepas-liarkan sejumlah burung di pulau tersebut antara lain burung tekukur dan burung trucuk.
Sejumlah personel keamanan gabungan yang terdiri dari Polisi, Marinir TNI AL serta TNI AD menjaga lokasi di sekitar pulau.
Selain penjagaan di pulau, pasukan Marinir juga bersiaga di
permukaan air di sekitar pantai Pulau Karya dengan mengoperasikan
pontoon dan pasukan katak.
Kegiatan itu merupakan bentuk dukungan Indonesia dalam memperingati Hari Hutan Internasional pada 21 April.
PerserikatanBangsa-Bangsa
(PBB) melalui resolusi 67/200 tahun 2012 menetapkan hari peringatan itu
bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran publik tentang pentingnya
keberadaan semua jenis hutan dan pohon di luar hutan.(WDY)
Indonesia Canangkan Gerakan Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa
Kamis, 14 April 2016 10:31 WIB