Sydney (Antara Bali) - Pengamat kemaritiman Raymond Lesmana meyakini
sebanyak 10.000 perahu pesiar (yacht) akan datang ke Indonesia jika
Perpres 105/2015 tentang Kunjungan Kapal Wisata (Yacht) Asing ke
Indonesia bisa terimplementasikan secara menyeluruh.
"Perpres itu menyentuh semua lini terkait yacht. Ditambah dengan empat
pilar untuk mengoptimalkan pariwisata bahari diikuti, saya yakin tahun
depan 10.000 kapal datang ke Indonesia," katanya di Sydney, Rabu.
Keempat pilar yang dimaksud yakni kebijakan nasional, dukungan
pemerintah daerah, perbaikan infrastruktur sarana dan prasarana serta
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Raymond menuturkan, lantaran Perpres 105/2015 menyentuh semua lini
terkait "yacht", maka setiap kementerian/lembaga yang terlibat harus
ikut mengambil peran.
Menurut dia, untuk mendukung pariwisata bahari Indonesia, harus ada
pihak yang mendorong pengembangan infrastruktur bahari, jalur wisata
hingga hingga jalur layar nasional.
"Kalau bisa melakukan itu, Malaysia kalah total dengan kita. Makanya,
setelah Perpres ada, harusnya sudah dibentuk tim khusus pengembangan
wisata yacht di semua institusi terkait," ujarnya.
Lebih lanjut, Raymond mengatakan jika kebijakan turunan Perpres 105/2015
berjalan dengan baik seiring dengan dimplementasikannya empat pilar,
maka dipastikan perahu pesiar dari seluruh dunia dapat dengan mudah
singgah ke Indonesia.
"Secara kuantitas, mungkin kalah karena yacht kecepatannya rendah. Tidak
sekaligus, tapi bertahap dan sifatnya akumulatif. Kalau soal makna,
dampaknya jauh lebih besar karena bisa memberikan pelajaran, pengalaman
bagi masyarakat setempat termasuk dampak ekonomi," imbuhnya.(WDY)
10.000 Yacht Datang Jika Perpres 105/2015 Terimplementasikan
Kamis, 14 April 2016 8:23 WIB